SORONG, PBD- Guna menghindari pengulangan kesalahan dalam Institusi Polri, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, menegaskan akan melakukan pemeriksaan terhadap Pejabat Utama (PJU) Polresta Sorong kota terkait permasalahan Briptu FA yang terjadi 9 Agustus 2023 lalu.
Penegasan oleh Kapolda Papua Barat ini disampaikannya saat melakukan tatap muka bersama tokoh adat, agama dan pemuda, yang berlangsung di gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (12/8/23).
“Ya mungkin saat itu anggota yang mengetik kurang teliti karena dalam komputer ada program prediktif text, begitu diketik tanpa dicek lagi sehingga terus di print, dan juga pimpinannya mungkin kurang teliti,”ucap Daniel disamping para tokoh-tokoh adat.
juga oleh karena itu secara manajemen sudah saya berikan teguran kepada Kapolresta hingga Kasat Intel dan kepada anggota yang secara langsung melakukan pengetikan sudah diproses, diperiksa dan akan dilakukan sidang disiplin dan sidang kode etik tentang itu.
Jelasnya, akibat dari kesalahan anggota tersebut kami telah mengambil tindakan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku di internal Polri. Kemudian akan dicek apakah ada unsur kelalaian sebab inikan terstruktur.
Ujar Daniel, nanti akan dilakukannya evaluasi terhadap semua yang mungkin terlibat didalamnya setelahnya akan lakukan penindakan secara manajemen.
“Apapun langkah baiknya saya siap bertemu dan bertatap muka untuk menyelesaikan kesalahpahaman, karena kami sesungguhnya tidak berniat apapun sebab saya sendiri sangat mencintai Papua,” ungkapnya.
Daniel mengatakan, dirinya sudah janji akan menemui anak-anak muda tersebut demi kebaikan bersama. Iapun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua atas kejadian tak mengenakan tersebut.
“Selaku Kapolda saya mohon maaf jangan salahkan anak buah Saya. Mungkin Saya yang bersalah juga. Kedepan kami, akan mengevaluasi tindakan-tindakan restoratif, Saya akan datang minta maaf ke siapapun itu,” bebernya.
Ungkapnya, perihal mutasi JPU Polresta Sorong Kota tidak cepat-cepat mengambil tindakan, tapi paling penting adalah mendatangi masyarakat agar meminta maaf untuk langkah-langkah berikutnya pasti dilaksanakan.
“Kami adalah institusi tugas melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat maunya mereka sebenarnya akan kami penuhi demi terlaksanakan kenyamanan dan ketentraman semua,” tandasnya.
Ditempat sama, Korwil Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai, Ronald Konjol, memastikan Papua Barat Daya akan tetap aman dan kondusif dan diharapkan tidak ada oknum-oknum yang mengambil kesempatan sebagai pemicu.
“Kami terus komitmen jaga Papua Barat Daya kondusif dan tidak terganggu apabila ada jalan baik dapat diselesaikan baik pula, sama hal dengan pernyataan Kapolda dengan penuh ingin bertemu masyarakat secara adat dan budaya,” terangnya.
“Tidak ada persoalan yang tidak dapat terselesaikan inti dari semuanya proses disiplin telah dilakukan kepada yang bersangkutan, sehingga kepada semua Orang Papua secara khusus Sorong Raya agar tidak boleh terpancing dengan isu-isu tersebut,” tandasnya.
Tegasnya, hal seperti ini nanti akan merugikan diri sendiri dan keamanan Sorong Raya, untuknya Papua Barat Daya menjadi tanggung jawab kita bersama.
Tambahnya, maka kepada semua aliansi maupun masyarakat diharapkan tidak boleh melakukan aksi damai maupun aksi-aksi yang bertentangan dan merugikan diri sendiri. (Mewa)
Komentar