IKF Kota Sorong Minta Maaf, Ketua DAP III Doberai Minta Hal Ini Atas Kejadian di NTT

SORONG, PBD – Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kota Sorong mewakili seluruh warga Flobamora Nusa Tenggara Timur (NTT), Martinus Lende Mere meminta maaf kepada korban maupun keluarga dan kepada seluruh masyarakat Papua atas kejadian persekusi dan premanisme yang dilakukan oknum sekelompok massa atau Ormas yang terjadi di Kota Kupang pada 1 Desember 2023 lalu.

Pernyataan Martinus ini disampaikan di depan Ketua Dewan Adat Papua (DAP) III Doberai dan dihadapan warga IKF di sekretariatan DAP Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (4/12/23).

“Kami mengecam keras dan mengutuk peristiwa yang terjadi di negeri yang terkenal dengan toleransinya itu,” tegas Martinus.

Mewakili seluruh masyarakat NTT di Kota Sorong, maka Martinus menyampaikan Poin penting sebagai bentuk keprihatinan yang terjadi di kota Kupang atas tragedi premanisme sekelompok massa kepada aliansi mahasiswa Papua.

Adapun pernyataan sikap itu adalah :

  1. Ikatan Keluarga Flobamora – NTT Kota Sorong Mengutuk segala bentuk Tindakan persekusi dan premanisme yang dilakukan oleh sekelompok massa ormas terhadap Aliansi Mahasiswa Asal Papua yang sedang melakukan aksi demonstrasi damai di kota kupang pada hari Jumat, 1 Desember 2023
  2. Ikatan Keluarga Flobamora – NTT Kota Sorong, Melalui ketua Umum, Saya Martinus Lende Mere meminta maaf kepada korban dan keluarga korban secara khusus dan kepada masyarakat Papua secara umumnya atas peristiwa tersebut.
  3. Meminta kepada Kapolda NTT untuk menangkap dan memproses secara hukum kepada para pelaku tindakan premanisme dalam bentuk persekusi dan penganiayaan agar dapat memberikan efek jera serta tidak mengulangi kembali hal-hal tersebut dikemudian hari
  4. Ikatan Keluarga Flobamora – NTT Kota Sorong akan membuat tim hukum untuk mengawal kasus persekusi dan Penganiayaan yang dilakukan oleh oknum dari sekelompok Massa Ormas terhadap Aliansi Mahasiswa Asal Papua hingga tuntas.
  5. Menghimbau kepada seluruh masyarakat NTT untuk menahan diri serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
  6. Meminta kepada pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memberikan jaminan keamanan, perlindungan dan menjaga seluruh warga Papua yang berada di seluruh tanah Flobamora sebagaimana kami kaum perantau asal NTT yang dijaga dan dilindungi oleh pemerintah yang berada di tanah Papua.

Sementara itu ketua DAP III Doberai, Paul Finsen Mayor mengapresiasi tindakan cepat dan tepat oleh IKF di Sorong yang merespon ini.

“Kami masyarakat adat papua mengutuk keras atas tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab dan meminta agar Kapolda NTT segera menindak tegas dan publish ke publik. Kami menilai bahwa kejadian ini adalah kedua kalinya dan menduga Ormas ini dipelihara. Kami meminta pemerintah NTT dan Kapolda untuk menjaga masyarakat dan mahasiswa Papua yang ada di NTT. Seperti kami orang Papua yang menjaga orang NTT di tanah Papua,” ujar Finsen.

Ia pun menjamin bahwa tidak akan ada tindakan balasan dari orang Papua ke orang NTT, karena ada hubungan kekeluargaan antara orang NTT dengan orang Papua. Hal ini dibuktikan dengan mas kawin yang dipakai adalah kain Timor.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempolitisir hal ini, apalagi di masa pemilu saat ini. Biar urusan disana diselesaikan disana, kita jangan terpancing disini. Kita serahkan semuanya kepada Kapolda dan penegak hukum di NTT,” tegas Finsen. (Oke)

Komentar