SORONG, PBD – Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan, program pengabdian masyarakat bertajuk pemberdayaan ibu-ibu Aisyiyah Kota Sorong dalam budidaya sayuran daun di lahan sempit dengan pemanfaatan sampah organik dan anorganik telah sukses dilaksanakan pada Selasa (22/4/25) lalu.
Kegiatan ini merupakan Hibah Riset Muhammadiyah Batch VIII Tahun 2024 dengan skema pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
Kegiatan tersebut dipandu langsung oleh Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong, Ir. Nurul Fajeriana.M, S.P., M.P., yang berlangsung di Kantor Sekretariat Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Dalam keterangannya kepada Sorongnews.com, Sabtu (26/4/25), pada pelaksanaannya, kegiatan ini dimulai dengan sesi penyuluhan mengenai pentingnya urban farming dalam mendukung kemandirian pangan keluarga. Selanjutnya, dilakukan demonstrasi praktik pembuatan pupuk organik cair dari sampah dapur serta penggunaan botol plastik dan ember bekas sebagai media tanam. Para peserta juga mendapatkan bimbingan dalam penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan.
Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta dari pre-test 61,81% menjadi 88,13% berdasarkan hasil post-test. Para ibu-ibu ‘Aisyiyah yang awalnya belum memahami konsep urban farming kini mampu mengolah limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kebutuhan pangan keluarga. Beberapa peserta bahkan mulai menerapkan sistem Budikdamber di rumah mereka, yang tidak hanya menyediakan sayuran segar tetapi juga ikan lele untuk konsumsi.
Program ini tidak hanya memberikan solusi terhadap keterbatasan lahan untuk bercocok tanam, tetapi juga berdampak positif terhadap kesehatan lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah organik dan anorganik secara bijak, masyarakat dapat mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir sekaligus meningkatkan produksi pangan secara mandiri.
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain dan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah khususnya di Kota Sorong serta di berbagai daerah untuk menerapkan konsep serupa. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengadopsi urban farming, diharapkan akan terbentuk lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan. (*/Jharu)
Komentar