MERAUKE, PAPUA SELATAN – Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day) 14 Maret 2024, ratusan peserta mengikuti Kidney Fun Walk (jalan santai dan senam sehat) di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Sabtu (2/3/2024).
Pantauan Sorongnews.com, diawali pengguntingan pita untuk melepas peserta jalan santai dengan rute start dari Kapsul Waktu Merauke menuju Jalan Brawijaya, Postel, Martadinata, Ahmad Yani dan berakhir di Kapsul Waktu.
Dilanjutkan, senam sehat dan penyuluhan tentang menjaga kesehatan ginjal oleh dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, dr. Mala Hayati serta pembagian doorprize. Sejalan dengan tema ‘meningkatkan pemerataan akses pelayanan dan pengobatan untuk ginjal’.
Selain itu, panitia kegiatan yang merupakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Merauke memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula darah.
“Saat ini kita tahu, pelayanan pasien penyakit ginjal masih belum merata. Di Indonesia pasien ginjal sebanyak 12,5 persen. Sedangkan, didunia penyakit ginjal kronis merupakan penyakit nomor 8 yang angka kematiannya paling tinggi,” tutur dr. Mala Hayati yang juga Ketua Panitia Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2024 Kabupaten Merauke.
“Kita berharap, pemerataan akses pelayanan bisa dilakukan. Salah satunya, kita harus meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ginjal dan resikonya,” sambung perempuan berhijab ini.
Dia menjelaskan, satu-satunya rumah sakit di Provinsi Papua Selatan yang bisa melayani terapi pengganti ginjal atau hemodialisa adalah RSUD Merauke. Bahkan, hingga kini baru ada 1 dokter ahli ginjal di wilayah se-Papua.
Diharapkan, kedepan ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk semua RS di Papua Selatan bisa memiliki sarana pelayanan hemodialisa atau cuci darah.
“Kita berupaya meningkatkan SDM karena sampai saat ini biaya hemodialisa masih mhal. Syukur Alhamdulillah, ada BPJS yang menjamin pasien bisa terbantu cuci darah 2 kali dalam seminggu. Tapi tidak semua bisa mgakses ini,” bebernya.
Menurut dr. Mala, perlu ada kebijakan dari Pemda untuk membantu alat terapi pengganti ginjal tersebut. Tak hanya itu, Pemda perlu mendorong anak-anak Merauke terutama orang asli Papua agar disekolahkan sebagai dokter spesialis atau ahli ginjal sehingga kedepan pelayanan lebih baik.
“Selain masyarakat bisa meningkatkan pengetahuannya, Pemda juga bisa membuat kebijakan agar obat lebih terjangkau untuk masyarakat,” tegasnya.
Dia merincikan, ada sebanyak 40-45 penderita ginjal yang mendapat pelayanan cuci darah di RSUD Merauke. Paling dominan disebabkan karena memiliki riwayat sakit gula atau diabetes mellitus.
Untuk itu, dr. Mala berpesan kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat, minum yang cukup, berolahraga, menghindari konsumsi makanan manis, berlemak, dan alkohol berlebihan.
Bagi pasien gagal ginjal, dia mengimbau agar melakukan cuci darah secara rutin dan teratur, pola hidup sehat, dan mengobati penyakit lain yang diderita.
“Ada beberapa rangkaian kegiatan lain yang akan kita lakukan. Salah satunya, memberikan bingkisan kepada pasien di ruang hemeodialisa, seminar untuk awam dan medis tanggal 16 Maret 2024,” ujarnya
Dikesempatan yang sama, Ketua IDI Kabupaten Merauke, dr Mario Simatupang, SpOT mengungkapkan, Kidney Fun Walk bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat karena menyadarkan untuk hidup sehat.
Mengingat angka kasus gangguan ginjal tertinggi didunia adalah Taiwan, kemudian Plg tggi angka gangguan gnjal di Taiwan dan paling rendah di Swiss. Jika didunia penyakit ginjal masuk urutan ke-8, di Indonesia masuk urutan ke 10.
“Sakit ginjal ini dari gaya hidup. Saya menganjurkan untuk yang masih sehat, mulailah merubah gaya hidup. Olahraga teratur, minum yang rutin agar mencegah hal-hal penyakit yang lebih buruk. Bagi teman yang sedang sakit, tetap semangat karena psikologi juga mempengaruhi perbaikan sel-sel tubuh kita,” lugasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Merauke, Muhammad Ramli dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada IDI yang telah menyelenggarakan kegiatan pembukaan peringatan hari ginjal sedunia.
“IDI dituntut melakukan kegiatan fisik sebagai tenaga profesional tapi juga kemandirian dan meningkatkan kesehatan. Ini terpatri sekarang dan terlaksana hari ini. Bahkan, ada pasien ginjal yang ikut dengan semangat. Pemkab Merauke menyampaikan apresiasi tinggi,” tandasnya. (Hidayatillah/Jharu)
Komentar