SORONG, – Sejumlah tempat pelaksanaan PCR di wilayah Kota Sorong mulai mengikuti instruksi Presiden dan surat edaran Kementerian Kesehatan dengan menurunkan harga PCR dengan harga tertinggi maksimal Rp. 525.000.
Direktur RS Pertamina, dr. Yanta Immanuel Keliat dalam keterangan persnya mengatakan bahwa sejak 17 Agustus, RS Pertamina telah menurunkan harga tes PCR dari sebelumnya Rp1.500.000 menjadi Rp525.000.
Ia menyatakan bahwa harga PCR yang sebelumnya seharga Rp1.500.000 disebabkan jumlah orang yang tes sangat minim yaitu 20orang perhari serta peralatan yang harganya tinggi oleh vendor.
“Kami minta kepada vendor kalau bisa alat reagen dan alat lainnya juga turun, agar Rumah Sakit juga dapat profit untuk membiayai petugas lab dan analis,” ujar Yanta.
Dengan turunnya harga PCR dan mengantisipasi lonjakan warga yang akan melakukan uji PCR, pihak Rumah Sakit telah membuat 2 shift dengan kapasitas pemeriksaan hingga 200 sampel perharinya
Adapun hasil pemeriksaan sesuai surat edaran dengan masa waktu 1 x 24 jam dan dapat diambil di tempat yang telah ditentukan di Rumah Sakit.
“Kalau ada yg positif, biasanya petugas akan langsung melakukan konsultasi kepada yang bersangkutan. Apakah ada gejala atau tidak, apakah mau isolasi mandiri atau dirawat. Kami juga ada layanan Homecare dan tele medicane. Pelayanan langsung kerumah oleh petugas maupun konsultasi melalui saluran telepon,” ujar Yanta.
Selain RS Pertamina, Klinik Prodia juga memberlakukan harga serupa yaitu Rp. 525.000 dengan waktu hasil 2 x 24 jam karena sampel harus dikirim ke Makasar. Sedangkan RSAL dr. Oetojo juga menetapkan harga PCR Rp525.000 dari harga sebelumnya Rp1.200.000. (Oke)
Komentar