SORONG, PBD – Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menyampaikan aspirasi dan harapan besar Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk dibangunnya perguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah Provinsi ke-38 di Indonesia ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun sumber daya manusia unggul pasca pemekaran Provinsi tersebut.
Aspirasi ini disampaikan Gubernur PBD Elisa Kambu dihadapan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof Brian Yuliarto dalam kunjungannya di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (4/7/25).
“Papua Barat Daya ini adalah kepala. Kita harap kepala ini harus berdiri duluan supaya bisa mengangkat pulau ini untuk maju,” ujar Gubernur PBD Elisa Kambu.
Menurut Gubernur, Provinsi Papua Barat Daya yang menjadi pintu masuk Tanah Papua itu membutuhkan perguruan tinggi negeri sebagai pusat pengembangan SDM yang berpijak pada kebutuhan lokal.
Tak hanya itu, Elisa Kambu memaparkan sejumlah alasan strategis pentingnya kehadiran PTN di Papua Barat Daya, diantaranya dituntutnya kebutuhan SDM-SDM lokal pasca pemekaran Provinsi serta masih minimnya pilihan prodi relevan di tanah Papua.
“Pembangunan daerah pasca pemekaran Provinsi menuntut kesiapan sumber daya manusia lokal yang terdidik dan terampil. Tak hanya itu, tingginya minat pelajar melanjutkan studi ke luar Papua disebabkan keterbatasan program studi yang relevan dengan kebutuhan kesejahteraan masyarakat dan pasar kerja,” jelasnya.
“Di Papua Barat Daya, dunia kerja yang sesuai dengan latar belakang akademik lulusan masih belum tersedia secara optimal, sehingga kita harus membuka perguruan tinggi negeri yang memiliki program studi yang dibutuhkan masyarakat Papua Barat Daya,” lanjutnya.
Dirinya berharap, dengan aspirasi didorongnya kehadiran perguruan tinggi negeri di Papua Barat Daya dapat dipertimbangkan secara matang oleh Mendiktisaintek RI untuk ditindaklanjuti kedepannya.
“Kami mohon kepada Bapak Menteri untuk mempertimbangkan aspirasi kami ini, dan memberikan petunjuk serta arahan tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka pendirian perguruan tinggi negeri Baru di Provinsi Papua Barat Daya,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Elisa menyampaikan bahwa waktu yang tepat untuk bergerak yakni dari sekarang. Ia menekankan pembangunan sumber manusia yang berkualitas di Papua tidak bisa lagi ditunda-tunda.
“Kita tidak bisa menunggu lagi bapak Menteri. Kalau bukan bapak Menteri, siapa lagi? Kalau bukan hari ini, kapan lagi kita mulai,” pungkasnya.
Menanggapi aspirasi dan harapan Gubernur PBD Elisa Kambu yang ingin membangun perguruan tinggi negeri di Provinsi Papua Barat Daya, Mendiktisaintek Brian Yuliarto menjawab sekaligus menyarankan langkah percepatan dengan membuka Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) terlebih dahulu.
“Sebelum membuka PTN baru, silakan Pak Gubernur dorong PSDKU agar tahun depan sudah bisa merekrut mahasiswa,” ujar Mendiktisaintek RI Brian Yuliarto.
Lebih lanjut, dirinya mengarahkan agar program studi yang dibuka nantinya memuat jurusan-jurusan yang belum ada di perguruan tinggi di Tanah Papua seperti teknik pertambangan, mineral maupun metalurgi, mengingat potensi sumber daya alam Papua yang besar seperti gas dan minyak.
Ia bahkan menyebut beberapa kampus besar seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) serta Universitas Gadjah Mada (UGM) akan didorong dan digandeng untuk membantu proses pembukaan dan pembinaan prodi baru di Papua Barat Daya.
“Kami tentu siap untuk mendorong ITB, UI bahkan UGM untuk membantu Provinsi Papua Barat Daya dalam melahirkan Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi ke-38 ini,” ucapnya.
Ia membeberkan bahwa salah satu jalan untuk membangun manusia Papua Barat Daya adalah melalui pendidikan, sains, dan teknologi. Karena itu, ia ingin memastikan anak-anak Papua memiliki akses pendidikan tinggi yang unggul, merata, dan relevan.
“Melahirkan SDM-SDM unggul Papua dan mencari solusi dari permasalahan daerah merupakan tujuan utama kehadiran pendidikan tinggi, termasuk kehadiran perguruan tinggi negeri nantinya di Papua Barat Daya,” tandasnya. (Jharu)
Komentar