SORONG, PBD – GKI Tiberias Malanu Sorong melaksanakan Choir Festival 2023, acara pembukaan berlangsung meriah di Gedung Lambert Jitmau, Kamis malam (2/3/23) hingga Sabtu (4/3) mendatang.
Ketua Panitia, Frengky Wamafma, saat ditemui media mengatakan bahwa event ini sebenarnya efek dari pandemi juga sekaligus ingin menggugah pemerintah bahwa tidak hanya gereja saja yang membuat akan tetapi pemerintah juga punya peran sangat penting.
“Selama dua tahun dilanda pandemi GKI Tiberias tidak lagi mengikuti kompetisi diluar negeri seperti biasanya, maka mereka berpikir untuk menggelar festival tersebut di Kota Sorong,” ujar Ketua Panitia.
Jelas Frengky, selain itu sebenarnya mereka ingin menggugah pemerintah bahwa event-event seperti ini tidak hanya dibuat oleh gereja saja, akan tetapi pemerintah pun punya peran yang sangat penting.
“Mengapa demikian sebab ketika ada event ini peserta dari luar seperti PBD juga ikut serta seperti tadi ada Jayapura, Aru, ini secara tidak langsung ada dampak secara ekonomi bukan saja orang datang memuliakan Tuhan,” bebernya.
Lanjutnya, ada penginapan yang disewa oleh mereka untuk ditempati, ada makanan yang dibeli baik dipinggiran-pinggiran jalan dari umkm mama-mama papua dan semua akan bergerak.
“Jadi paling terutama itu adalah berkompetisi sambil memuji Tuhan,” pungkasnya.
Sehingga Ia berharap, kedepan ini harus ada kolaborasi biar segala persiapan akan menjadi lebih baik lagi dan dapat menjadi kalender resminya bagi pihak pemerintah baik kota maupun provinsi papua barat daya.
Tambahnya, ini baru pertama kali jadi pasti ada kekurangan namun akan dicoba kalau tidak baik kapan mereka mau tau letak kekurangan itu berada, untuk sumber dana panitia peroleh dari basar-basar juga melalui proposal.
Sementara itu, mewakili Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad
Staf Ahli Gubernur Yacob Kareth, memberikan apresiasi kepada pihak gereja karena telah menjaga tali persaudaraan lewat event tersebut sebab dari berbagai suku turut terlibat.
“Saya rasa sangat perlu untuk ditingkatkan kedepannya akan jadi kalender resmi lewat kerjasama antara pihak gereja dan pemerintah biar dapat memajukan kerukunan hidup beragama sekaligus berbangsa,” harapnya.
Untuk diketahui total peserta lomba yang telah mendaftar berjumlah 23 namun yang ikut berkompetisi hanya berjumlah 18 peserta dengan 4 Kategori antara lain Folklor, Gospel Spiritual, Mix, dan Vocal Grup. (Mewa)
Komentar