Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Berikan Bantuan Kepada Anak Obed Penderita Atresia Ani

SORONG, PBD – PT Pertamina Patra Niaga Region Papua Maluku merespon cepat pemberitaan sejumlah media terkait anak Obed M, Balita 3 tahun penderita Atresia Ani atau lahir tanpa anus. Executive general manager Pertamina Patra Niaga Region Papua Maluku, Sunardi memberikan kepada keluarga Obed di kantor DPPU Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (26/10/23).

Sunardi saat memberikan bantuan mengungkapkan keprihatinannya atas penderitaan yang dialami anak Obed. Ia mengatakan bahwa bantuan yang diberikan Pertamina Patra Niaga sebagai bentuk kepedulian Pertamina kepada keluarga untuk mendampingi Obed dalam proses pengobatan, penyembuhan dan pemulihan.

____ ____ ____ ____

Ditambahkan oleh Area Manager Comrel and CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Papua Maluku, Edi Mangun, bahwa Pertamina Patra Niaga memperoleh informasi dari pemberitaan media massa. Dari pemberitaan tersebut kemudian spontanitas tergerak untuk mendukung pihak keluarga dalam operasional dengan alasan kemanusiaan.

“Kami Pertamina mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten Raja Ampat, perorangan yang sudah mengawali bantuan kepada anak Obed. Kami Pertamina hanya dapat mensuport operasional keluarga yang akan mengantarkan, menunggu pengobatan Obed di Jogja. Kami semua berharap agar proses pengobatan Obed dapat berjalan lancar, sukses dan dapat kembali ke Raja Ampat dengan sehat dan berkembang sesuai pertumbuhan usianya,” harap Edi.

Orang Tua Obed, Alfonsina Drimlol mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Pertamina Patra Niaga yang sudah membantu pihak keluarga dalam penyembuhan Obed.

“Terima kasih kepada Pertamina yang sudah membantu kami untuk biaya berobat di Jogja. Kami akan mempergunakan sebaik-baiknya. Kami mohon doanya supaya anak Saya bisa lekas mendapatkan penyembuhan dan bisa kembali kesini dengan sehat,” ucap Alfonsina.

Sebelumnya Obed, sempat viral di media massa akibat derita yang dialaminya selama 3 tahun. Obed diketahui lahir pada bulan Februari 2020 dalam keadaan tidak memiliki anus sebagaimana bayi pada umumnya dan langsung di operasi dengan anus buatan.

Dengan pengetahuan terbatas, orang tua Obed hanya membawa Obed berobat di puskesmas Misool. 3 Tahun berselang kondisi Obed semakin menurun, tubuhnya mengecil layaknya anak stunting.

Keterbatasan biaya juga membuat Ibu Obed hanya mampu memakaikan diapers atau popok sekali pakai kepada Obed. Hasil diagnosa terakhir dokter mengatakan bahwa akibat kurang sterilnya pembuangan sementara milik Obed menyebabkan penyumbatan pada saluran kencing Obed.

Obed kini harus kesakitan saat buang air kecil.

Usai difasilitasi Dinkes Provinsi Papua Barat Daya, anggota DPRD Provinsi Papua Barat dan BPJS Kesehatan. Obed akan dirujuk di salah satu rumah sakit di Jogjakarta. (Oke)

Komentar