Efek Naiknya Harga BBM Subsidi, Supir Angkot Demo Minta Kenaikan Tarif 100 Persen

SORONG,- Naiknya harga BBM membuat puluhan supir angkutan kota (Angkot) yang beroperasi di dalam Kota Sorong, melakukan aksi demo untuk meminta kenaikan harga angkut disesuaikan dengan naiknya harga BBM.

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan dari salah seorang supir angkutan umum Abdul Rahman, saat melakukan aksi demo di sepanjang Jalan Basuki Rahmat Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (4/9/22).

____ ____ ____ ____

“Kami kumpul karena ingin sampaikan aspirasi kami terkait kenaikan tarif BBM kalau boleh tarif angkutanpun dinaikkan semua tarif dari Rp. 4.000 menjadi Rp. 8.000 perorangan,” kata Rahman.

Dibeberkannya, bukan saja masalah tarif BBM yang naik akan tetapi setoran angkutan mereka para supir-supir pun ikut naik, belum lagi spare part mobil jadi dampak dari kenaikan BBM otomatis pasti akan berdampak luas.

Sehingga mereka berharap agar pihak Pemerintah bisa memperhatikan kondisi para supir tapi juga bisa memenuhi semua permintaan yang disampaikan agar setiap pengemudi bisa hidup makmur.

Sementara itu, Kepala Bidang LLAJ (Dishub) Kota Sorong, Rizal Latupono, ditempat yang sama menuturkan bahwa naiknya harga BBM akan berimbas juga pada perubahan tarif pengangkutan namun pihaknya akan melakukan rapat koordinasi pada, Senin (5/9/22).

“Saya bersama para supir-supir angkot sudah bersepakat untuk bagaimana memberikan kepercayaan kepada dinas perhubungan, agar bagaimana menghitung tarif angkutan dengan apa yang telah ditentukan oleh pusat yaitu 20% dari tarif sebelumnya,” ungkap Latupono.

Latupono juga menambahkan perwakilan beberapa supir angkot baik jalur A B dan H besok Senin tepatnya pukul 09:00 wit, akan melakukan rapat koordinasi bersama Dishub terkait dengan perubahan tarif yang nanti akan dibicarakan bersama.

Aksi demo tersebut sempat membuat warga panik karena tidak ada angkutan umum untuk beraktifitas, pasalnya tidak ada angkot yang beroperasi saat demo berlangsung beberapa jam. (Mewa)

Komentar