Dongkrak Usaha Pertanian, Penerima Bantuan UPO di Merauke Digembleng Bimtek Optimalisasi Pupuk Organik

MERAUKE – Guna mendongkrak pengembangan usaha pertanian, sebanyak 75 petani di Kabupaten Merauke, Papua Selatan selaku penerima bantuan Unit Pupuk Organik (UPO) mengikuti bimbingan teknis (bimtek) optimalisasi pupuk organik.

Bimtek tersebut merupakan aspirasi Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua, Sulaeman Hamzah kepada Kementrian Pertanian (Kementan) RI.

Kali ini, bimtek digelar oleh Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI di Care Inn Hotel Merauke, Selasa (6/12/2022).

“Tahun ini 8 UPO diberikan kepada kelompok tani Merauke untuk memaksimalkan produktivitas usaha petani. Ini niat baik pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Sulaeman L Hamzah.

Dikatakan, total UPO hasil aspirasi H Sulaeman L Hamzah untuk wilayah Papua tahun 2022 sebanyak 17 paket. Sedangkan, 9 paket UPO lainnya diberikan ke daerah lain di Papua.

“Ini bagian dari hasil pembahasan kami di Komisi IV DPR RI dengan Kementan selaku mitra. Memberikan alternatif, menjaga dan merawat kesuburan tanah milik petani,” tutur legislator di Senayan.

Pada 2023, sambung pria berdarah NTT ini, akan ada sebanyak 750 paket UPO yang dibagikan ke semua daerah di Indonesia.

Sulaeman L Hamzah berupaya mendorong petani Merauke tetap mendapatkan jatah bantuan UPO kembali.

“Kami tanggungjawab sampai kesini. Kita lihat nanti berapa jatahnya, paket UPO dipastikan tetap ada kita bawa kesini (Merauke, red),” bebernya.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan pupuk cair bagi petani yang akan disalurkan awal 2023.

“Awal tahun depan dipastikan pupuk cair akan saya bawa ke Merauke. Jumlahnya lumayan besar dan akan dialokasikan bersama-sama dinas. Kita bagikan pada waktunya,” ungkap Ketua Flobamora Provinsi Papua.

Lewat bimtek tersebut kelompok tani penerima bantuan UPO akan mendapat pengetahuan dalam mengembangkan aktivitas produksi pupuk organik.

Dikesempatan yang sama, Perwakilan Dirjen Prasarana dan Sarana Kementan, Budi Hanafi mengungkapkan terima kasih kepada H Sulaeman L Hamzah yang menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkan ke pusat hingga akhirnya menggandeng Kementan melaksanakan bimtek.

“Kita melaksanakan bimtek untuk optimalisasi penggunaan pupuk organik. Kelompok tani penerima bantuan UPO 2022 diharapkan bisa membuat pupuk organik atau pupuk kompos secara mandiri,” lugasnya.

Menurut Budi Hanafi, ketika petani bisa meningkatkan kualitas produk pertanian maka bisa meningkatkan perekonomian keluarga dan kelompok.

Pemerintah juga memberikan bantuan sapi kepada petani sebagai penunjang. Namun, pemberian bantuan UPO diharapkan dapat mendorong petani membuat pupuk organik sendiri.

“Suatu keberuntungan ada 8 UPO yang dibawa H Sulaeman Hamzah untuk Merauke. Karena didaerah lain masih banyak kelompok tani mengharapkan bantuan ini,” lugasnya.

“Diharapkan, petani bisa membuat pupuk organik secara mandiri setelah dibangunkan komunal karena sapi tetap berada dikandang. Dari situ, bahan bakunya bisa dikumpul dan diolah jadi pupuk organik,” imbuh Budi Hanafi.

Sementara itu, perwakilan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Merauke, Amel turut mengapresiasi perjuangan H Sulaeman L Hamzah untuk petani Merauke, Papua Selatan.

“Kami berterima kasih, adanya bantuan UPO akan memperbaiki kesuburan lahan/tanah petani karena di Merauke ini petani sudah mulai jenuh dengan pupuk kimia,” ucap kepala seksi pupuk dan Pestisida.

Dia berharap, penyaluran bantuan UPO bisa tepat sasaran, manfaat dan berguna bagi kelompok tani penerima UPO.

Terlebih kuota pupuk subsidi pada 2023 mulai dikurangi. Petani hanya mendapatjan urea dan NPK, sedangkan pupuk organik sudah dihilangkan.

“UPO akan mendorong kelompok tani memproduksi pupuk organik sendiri sehingga bisa dimanfaatkan petani lainnya,” pungkas Amel. (Hidayatillah)

Komentar