Dirut PT KPI Lepasliarkan Anakan Kasuari dan Burung Endemik Papua 

SORONG, – Direktur Utama (Dirut) PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Adityawarman didampingi general manager PT KPI RU VII Kasim, Yusuf Mansur, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, Johny Santoso, Kepala Kantor Karantina Pertanian, I Wayan Kartanegara, Pemilik ulayat TWA dan sejumlah Forkopimda lainnya melepasliarkan sejumlah satwa endemik Papua di Taman Wisata Alam (TWA) Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (19/11/22).

Pada kesempatan tersebut, Dirut PT KPI berkesempatan melepasliarkan 3 anakan Burung kasuari (Casuarius) yang merupakan hasil satwa sitaan tim gabungan penegak hukum dari salah satu kapal penumpang belum lama ini serta sejumlah burung endemik Papua yaitu Kakak Tua Raja, Kakak Tua Jambul Kuning dan Nuri Kepala Hitam ke alam bebas.

Dirut PT KPI dalam keterangannya, mengaku bahagia dapat berkunjung langsung melihat salah satu program bidang lingkungan oleh PT KPI RU VII Kasim yang kerap diganjar penghargaan proper hijau itu. Ia mengatakan bahwa program ini sesuai visi dan misi perusahaan dalam melestarikan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati didalamnya. Terutama Papua dengan ciri khas hewan dan tanaman yang tidak ada di daerah lainnya.

“Program ini sudah berjalan sejak tahun 2018 dan akan berakhir pada tahun 2023, namun demikian, Saya meminta kepada PT KPI RU VII Kasim untuk mengevaluasi program yang telah berjalan dan Saya harap bisa terus berjalan terutama dalam pengembangan pelestarian lingkungan ini. Selain sebagai sarana wisata, kiranya disini juga dapat dijadikan sarana edukasi dan penelitian akan keanekaragaman hayati Papua,” ujar Taufik.

Ia pun menilai bahwa kerjasama PT KPI RU VII Kasim dengan BBKSDA Papua Barat pun terbilang memuaskan karena selama kerja sama dengan dukungan sarana dan prasarana, berhasil melepasliarkan ribuan satwa endemik khas Papua.

“Saya juga berharap agar program ini dapat terus mengedukasi masyarakat bahwa satwa-satwa ini harus dilindungi dan tidak lagi diperjualbelikan,” harap Taufik.

Sementara itu, General Manager PT KPI RU VII Kasim, Yusuf Mansur bahwa sejak tahun 2018 pihaknya telah mendukung BBKSDA Papua Barat dalam pengadaan sarana prasarana baik eksitu dan insitu, klinik hewan, tempat habituasi dan dukungan personil dalam memulihkan keberadaan hewan dilindungi yang sebelumnya merupakan hewan sitaan dari masyarakat.

“Pelepasliaran kesekian kali ini, merupakan salah satu upaya kami dalam konservasi, karena secara prinsip, komitmen Kami adalah mengoperasikan bisnis yang berwawasan lingkungan. Salah satunya dengan mendorong pemerintah bagaimana menjaga dan melestarikan sumber daya alam Papua yang semakin punah,” jelas Yusuf.

Kepala BBKSDA Papua Barat, Johny Santoso memberikan apresiasi serta penghargaan kepada PT KPI RU VII Kasim yang sangat komitmen membantu pelestarian lingkungan hidup khususnya di Taman Wisata Alam Sorong.

“Selama ini kontribusi PT KPU RU VII Kasim sangat luar biasa kepada kami BBKSDA PApua Barat. Ada tiga hal inti kerja sama yaitu mutual benefit atau saling menguntungkan, mutual trust yaitu menjaga kepercayaan dan mutual expect. Tiga hal ini sudah kami miliki dan berharap kiranya usai evaluasi pada 6 Desember mendatang, kerja sama antara BBKSDA dengan PT KPI dapat berlanjut dengan arah dan tujuan yang sama yaitu melestarikan alam di wilayah Papua Barat,” ujar Johny.

Iapun menambahkan bahwa hewan yang dilepasliarkan kali ini adalah hasil sitaan dari tim gabungan di pelabuhan laut Sorong yang merupakan pintu keluar ke wilayah tengah dan barat Indonesia. Dimana yang dilepasliarkan kali ini adalah 3 ekor anakan burung kasuari, 1 ekor burung kakak tua raja, 3 ekor burung kakak tua jambul kuning dan 7 ekor nuri kepala hitam. (Oke)

Komentar