SORONG,- Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (DPC Permahi) Cabang Sorong menggelar opening ceremony dialog publik dalam rentetan rangkaian pelaksanaan masa perkenalan calon anggota (Maperca) Ke-VII, bertempat di Vega Hotel Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (5/2/23).
Pelaksanaan opening ceremony dialog publik itu mengajuk tema yakni ‘Ancaman praktik money politik terhadap sistem demokrasi, upaya mencari solusi dalam menyambut pemilu 2024 di Daerah Otonomi Baru’ dengan menghadirkan narasumber handal dan berkompeten dimasing-masing bidangnya.
Ketua Umum DPC Permahi Cabang Sorong, M. Risal Abusama mengatakan bahwa agenda opening ceremony yang dikemas kedalam diskusi publik ini sebagai sikap taktis Permahi dalam menyikapi problematika pada pesta demokrasi ditahun 2024 mendatang.
“Kita ketahui sendiri bahwa, Kota Sorong saat ini resmi menjadi Ibukota Provinsi Papua Barat Daya. Olehnya itu, kiranya sikap dari DPC Permahi Cabang Sorong mendeklarasikan soal tolak money politik (politik uang) dan akan mensomasikan kepada instansi-instansi terkait dalam hal ini KPU dan Bawaslu, untuk membentuk suatu badan independen ataupun tim independen guna mengawasi pemilu agar tidak ada praktik money politik kedepannya,” kata Ketua Umum DPC Permahi Cabang Sorong, M. Risal Abusama saat ditemui Sorongnews.com, Minggu (5/2/23).
Kemudian, disebutkannya bahwa sistem demokrasi yang diamanatkan oleh amanat konstitusi dan telah dipertegaskan lagi dalam PKPU yakni demokrasi yang berbasis jurdil (jujur dan adil) menurutnya harus diterapkan di daerah otonomi baru ini.
“Melihat potensi kekosongan hukum kedepan untuk wilayah Kota Sorong ini akan lebih banyak dan lebih masif lagi,” tandasnya.
Sebagai Ketua Umum DPC Permahi Cabang Sorong itu, dirinya mengajak kepada kalangan intelektual untuk bersama-sama merajut solidaritas dalam menyambut momentum politik di tahun 2024 dengan sistem demokrasi yang jujur dan adil.
“Saya mengajak kepada seluruh kalangan intelektual, baik kelompok cipayung dan OKP (organisasi kepemudaan) yang ada di wilayah Kota Sorong ataupun di tahta Malamoi ini, untuk merajut solidaritas dalam menyambut momentum politik di tahun 2024 dengan sistem demokrasi yang jujur dan adil,” ajaknya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong, Muhammad Ali mengapresiasi kegiatan opening ceremony dialog publik yang digagas oleh DPC Permahi Cabang Sorong.
Tak hanya itu, dipaparkannya bahwa mahasiswa yang tergabung dalam Permahi ini kedepannya dituntut lebih memahami tentang regulasi yang ada di Indonesia, hukum yang berlaku di Indonesia dengan memahami perilaku masyarakat, serta perilaku oknum pejabat yang melanggar hukum.
“Ini satu langkah maju buat mahasiswa, karena mereka mengkaji, membahas dan mendiskusikan tentang aturan-aturan atau regulasi yang berlaku di Indonesia, dan ini sangat luar biasa menurut saya,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong, Muhammad Ali, saat ditemui Sorongnews.com usai menjadi salah satu narasumber pada diskusi publik, Minggu sore (5/2/23).
Selanjutnya, dirinya menilai bahwa saat ini berbagai elemen masyarakat saling menuding kiri dan kanan, sehingga diharapkannya peran mahasiswa dalam memberikan edukasi ditengah-tengah masyarakat serta mampu mewujudkan banyak pemahaman-pemahaman bahwa money politik dalam pesta demokrasi tidak dibenarkan oleh regulasi yang ada.
“Kita saling menuding kiri dan kanan, masyarakat itu perilakunya ada yang menyimpang karena yang pertama mereka (masyarakat) belum memahami. Jadi mereka (masyarakat) menganggap biasa karena menganggap ini suatu hal yang baik, tetapi dengan adanya edukasi kepada masyarakat dari mahasiswa itu sangat bagus, sehingga masyarakat semakin banyak paham bahwa money politik itu dalam masalah politik tidak dibenarkan oleh aturan maupun regulasi yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor Unamin Sorong itu menambahkan bahwa dengan adanya pemahaman yang telah disajikan mahasiswa yang terhimpun dalam Permahi Cabang Sorong kepada masyarakat, kedepannya oknum-oknum yang terbiasa melakukan money politik akan berhenti dengan sendirinya, sebab dinilainya masyarakat paham dan cerdas terhadap money politik yang terjadi.
“Akhirnya suatu saat nanti, secara bertahap oknum-oknum yang terbiasa melakukan money politik akan berhenti dengan sendirinya, karena masyarakat sudah paham, sudah cerdas. Ini adalah untuk mengantar mencerdaskan masyarakat agar tidak dijadikan sebagai permainan (bahasa kasarnya) bagi mereka (oknum-oknum) dalam money politik,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorongnews.com, narasumber yang dihadirkan dalam pelaksanaan dialog publik itu diantaranya Anggota DPRD Kota Sorong, Muhammad Taslim, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong, Muhammad Ali, Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay, Mananwir Paul Finsen Mayor, Plt Ketua DPD KNPI Kota Sorong, Sofyan Saman dan Direktur Eksekutif PT. Survei Akurat Indonesia (SAI), Alfaris Yasir. (Jharu)
Komentar