SORONG, – Semakin meningkatnya kasus konfirmasi positif COVID 19 di Papua Barat termasuk Kota Sorong berdampak pada pelayanan kesehatan bagi warganya. Sejumlah Rumah Sakit mulai kewalahan menerima pasien bergejala COVID 19.
RSUD Sele Be Solu, Selasa (29/6/21) menutup sementara ruang IGDnya. Selembar kertas ditempel didepan pintu masuk bertuliskan IGD sementara tutup pelayanan. Sayangnya tidak dituliskan sampai kapan pelayanan di IGD akan kembali dibuka.
Sejumlah warga yang hendak melakukan tindakan emergency di RSUD terpaksa kecewa saat tidak dapat dilayani dan akhirnya mencari alternatif IGD lainnya.
Juru bicara Satgas COVID 19 Kota Sorong, Ruddy Laku dalam keterangannya kepada sorongnews.com mengatakan bahwa penutupan ruang IGD RSUD Sele Be Solu dilakukan sejak Senin malam (28/6/21). Penutupan dilakukan karena ruang isolasi khusus COVID 19 telah penuh dan pasien bergejala COVID 19 sementara dirawat di ruang IGD.
Sementara itu, Direktur RSUD Sele Be Solu dr. Mavkren Kambuaya yang dikonfirmasi membenarkan bahwa ruang IGD RSUD Sele Be Soli ditutup sementara karena masih ada 3 orang terkonfirmasi positif yang tertahan di IGD karena ruang isolasi penuh.
“Pasien Konfirmasi yang saat ini di rawat di ruang Isolasi ada 21 pasien, di IGD ada 3 pasien. Jadi total ada 24 pasien. IGD kami tutup sampai pasien diatas bisa dirujuk atau dipindahkan ke ruangan isolasi,” terang Mavkren dalam pesan singkatnya.
Sedangkan untuk pelayanan umum dan poli rawat jalan masih dibuka untuk masyarakat.
Mavkren berharap warga masyarakat untuk tidak meremehkan COVID 19 dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas, agar tidak terjadi collaps seperti di Jakarta dan Jawa saat ini.
“Jakarta dan Jawa saja yang jumlah RS, TT dan SDMnya banyak, sudah kewalahan, apalagi kita yang di Kota Sorong yang jumlah TTnya hanya bisa dihitung dengan jari,” tulis Mavkren.
Oleh karena itu, Ia mengajak semua lapisan masyarakat untuk peduli dan mentaati protokol kesehatan.
Sebelumnya, Ruddy Laku dalam keterangan persnya belum lama ini menyatakan bahwa pelayanan pasien bergejala COVID 19 meningkat bahkan RSUD Sele Be Solu, kehabisan tempat tidur bagi pasien bergejala COVID.
“Rinciannya yaitu rumah sakit rujukan COVID-19 sebanyak 19 orang yang dirawat. RS Sele Be Solu 24 orang yang dirawat, RS Pertamina 3 orang, RSAL 31 orang dan RSUD Kabupaten Sorong 5 orang yang dirawat,” ungkapnya, Jumat (25/6/21). (Oke)
Komentar