MAYBRAT, PBD – Dalam satu hari, Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Dr. Bernhard E. Rondonuwu melaksanakan tujuh agenda pemerintahan secara sekaligus, Rabu (24/1/24). Ketujuh agenda ini berlokasi ditempat yang berbeda- beda, bahkan ada di dikategorikan lokasi wilayah rawan alias merah.
Demi menjangkau ketujuh agenda pemerintah daerah yang berbeda- beda lokasi, Pj Bupati menempuh jarak sedikitnya sekitar 250 kilometer (km). Tentu dalam menjangkau jarak sekitar 250 kilometer, harus melewati jalan yang ekstrim atau medan yang amatlah sulit khususnya di Aifat Timur.
“Ini dilakukan demi pelayanan kepada warga masyarakat dan kemajuan dari pada Maybrat. Sebagai pemimpin, tentu tidak perlu ada kata lelah dalam melayani masyarakat, meskipun tempat itu dikategorikan wilayah merah atau tempat rawan”, kata Rondonuwu.
Tujuh agenda pemerintah yang dilaksanakan oleh Pj Bupati secara sekaligus itu antara lain. Pertama, membuka kegiatan opening miting tim surveyor laskesi di Puskesmas Ayamaru. Harapannya itu, ada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ditingkat puskesmas di wilayah Ayamaru Utara guna mendapatkan akreditasi yang baik.
Kedua, Pj Bupati meluangkan waktunya untuk melayat ke rumah duka orang tua dari kepala Puskesmas Ayamaru Utara. Tiga, melaunching peluncuran model Sekolah Sepanjang Hari (SSH) di SD YPPK Santo Petrus Ayawasi. Pj Bupati hadir bersama dengan Rektor Unipa (Universitas Papua).
Siangnya, agenda keempat Pj Bupati Maybrat membuka seminar Review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Maybrat. Kelima, meninjau langsung pembongkaran pekerjaan jalan Aimasa menuju Aisa Distrik Aifat Timur. Meskipun kategori wilayah rawan, Pj Bupati tetap menjalankan tugasnya selaku kepala daerah di Maybrat.
Keenam, pulang dari meninjau pembongkaran jalan Pj Bupati langsung ke Markas Brimob di Ayata menyalurkan dukungan bantuan bahan makanan kepada satgas BKO Brimob Polda Papua Barat. Para BKO Brimob ini bertugas menjaga keamanan di wilayah Aifat Timur Raya dan sekitarnya.
Bantuan yang diserahkan ini berupa makanan pokok, seperti beras, minyak, gula, dan bahan makanan lain yang dibutuhkan oleh satgas. Terakhir agenda ketujuh, Pj. Bupati meninjau pekerjaan perbaikan gedung gereja Katolik Santo Petrus Ayata. Ia memastikan proyek tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.
“Intinya itu, sebagai penjabat kepala daerah yang telah dipercayakan negara, kita hadir di Maybrat untuk pelayanan. Bukan duduk saja di kantor monitor atau tinggal memerintah. Tidak hanya saya, seharusnya semua pejabat pimpinan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus begitu turun langsung melihat keadaan yang ada di tengah masyarakat”, tutupnya. (Valdo/Jharu)
Komentar