Burung Garuda, Tengok Kiri Dong !!

SORONG, – Perjalanan sekitar lima jam Sorong – Ujung Pandang – Balikpapan berjalan mulus dan lancar pada Selasa (31/5/22). Sesampainya di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Saya dan dua orang jurnalis lainnya yang mewakili pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina Tahun 2021 lalu dari Kota Sorong dijemput panitia lokal setempat. Ipeh dan Tanty, perempuan asli Kalimantan Timur dengan ramah menyambut kedatangan Kami bertiga dan mengantarkan kami ke penginapan.

Selain kami, ada 25 jurnalis lainnya yang kemudian bergabung dari Kabupaten Manokwari Papua Barat, Provinsi Papua, Maluku dan Maluku Utara yang juga bergabung dalam kegiatan media visit oleh Pertamina Patra Niaga Papua-Maluku. Usai berkenalan dan bercengkerama dibalut makan malam aneka makanan laut di sebuah restoran ternama di Kota Balikpapan. Biru Laut nama restoran tersebut, dari sejumlah kenang-kenangan didinding pintu masuk restoran tersebut, terlihat bahwa restoran ini pernah disinggahi sejumlah orang ternama, mulai dari politisi sampai entertainer.

Hari kedua kami di Balikpapan, Kami sangat antusias karena salah satu jadwalnya adalah mengunjungi Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara. Perjalanan dari Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam ditempuh sekitar 90 km atau dua jam perjalanan darat. Jalan menuju Kabupaten Penajam terbilang cukup memadai, sejumlah kendaraan berat terlihat keluar masuk disepanjang jalan tersebut. Setibanya di wilayah kecamatan Sepaku, Kami mulai memasuki kawasan Hutan Tanam Industri (HTI).

Dikawasan ini, menurut salah satu warga lokal HTI tersebut ditanami pohon Ekualiptus atau dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pohon kertas. HTI ini menurut warga dikelola oleh PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) dengan pemiliknya Sukanto Tanoto. Perusahaan tersebut juga digadang-gadang oleh masyarakat setempat ada kaitannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Setibanya di Titik Nol IKN, jam ditangan menunjukan pukul 12.00 WIT Matahari tepat diatas kepala, namun tak memupuskan semangat pelancong dari berbagai daerah yang sengaja dating untuk melihat secara langsung moment sejarah titik nol pembangunan IKN dengan mengabadikan diri dari balik lensa.

Titik Nol IKN usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin 14 Maret lalu dengan penyatuan air dan tanah dari seluruh nusantara yang diwakili oleh 34 Gubernur se Indonesia, kini menyedot perhatian masyarkat dan menjadi salah satu tujuan wisata wajib saat berada di Kalimantan Timur.

Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) seperti yang dikutip CNN Indonesia menunjukkan sebanyak 58,8 persen responden tidak yakin pemindahan ibu kota negara (IKN) baru berjalan sesuai target pemerintah. Survei yang dilakukan terhadap 170 responden ahli yang terdiri dari peneliti, akademisi, wartawan, birokrat, hingga politisi itu menyatakan hanya 41,2 persen yang meyakini pemindahan IKN sesuai target.

“Banyak responden yang tidak yakin program ini akan berjalan sesuai target. Angka yang yakin itu 41,2 persen. Sementara yang menyatakan tidak yakin itu 58,8 persen,” kata peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Noory Okhtariza dalam siaran pers secara daring, Senin (6/6).

Noory mengatakan para responden itu tak yakin dengan anggaran sertae ambisi pemerintah yang ingin memindahkan birokrat mulai 2024 mendatang. Diketahui, pemindahan IKN ke Kalimantan Timur dilakukan secara bertahap dengan pemindahan pertama dilakukan pada 2024. Ia mengungkapkan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 17 Tahun 2022 sebagai turunan dari UU IKN Nomor 3 Tahun 2022 tak bisa menjelaskan apa sektor pendapatan non pajak yang didapuk sebagai pendanaan utama IKN.

Berpose di salah satu lukisan seniman Balikpapan di Pekan Budaya Tema Menyongsong Ibu Kota Negara/Doc Pribadi

Kekhawatiran warga setempat dengan pemindahan IKN ditengah hutan itu juga dituangkan sejumlah seniman lukis yang menuangkan kekhawatiran pembangunan IKN di Kabupaten Penajam, Passer Utara, Kalimantan Timur dalam pameran lukisan tema menyongsong Ibu Kota Negara di Pekan Kebudayaan Daerah, BSCC Dome Kota Balikpapan sejak Kamis (2/6/22) hingga Sabtu (4/6/22).

Sementara itu, Area Manager Comrel dan CSR Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun optimis bahwa mimpi memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Penajam bukan sebuah hal yang mustahil. Ia menilai bahwa pemindahan IKN di Kalimantan Timur merupakan pemerataan pembangunan bagi wilayah Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur.

Oleh karena itu, Media visit tahun ini, Ia mengajak jurnalis Papua-Maluku untuk melihat secara langsung project nasional pengembangan Ibu Kota Negara mulai dari titik nol IKN dan nantinya mengunjungi Dapur produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) di RU Unit V Balikpapan sebagai penyuplai terbesar BBM ke wilayah Papua – Maluku.

“Dengan nantinya Ibu Kota Negara pindah kesini, tentunya akan membawa dampak positif bukan saja bagi warga Kalimantan tetapi juga Kita yang berada di Indonesia Timur. Kalau kepala burung garuda melihat kekanan, bolehlah melihat juga ke kiri. Sehingga pemerataan pembangunan dan akses pemerintahan dari barat ke timur juga lebih mudah,” ujar Edi.

Sejumlah jurnalis yang mengunjungi titik nol IKN pun berharap pemerintah dapat menseriusi pemindahan IKN tersebut tanpa harus merusak hutan di Kalimantan sebagai salah satu penyangga paru-paru dunia yang saat ini mengalami ancaman deforestasi terus menerus akibat kebakaran hutan maupun pengalihan fungsi lahan hutan. (Olha Irianti Mulalinda)

Komentar