SORONG,- Sejumlah orang tua mengeluhkan terkait harga buku pembelajaran peserta didik di tahun ajaran 2022/2023 yang terbilang tak terjangkau dan berubah dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Yuli Atmini, saat ditemui sorongnews.com, dalam ruang kerjanya Kamis (21/7/22) mengatakan bahwa harga buku untuk anak sekolah dasar memang berbeda-beda hal ini dikarenakan penerbit yang dipergunakan pun berbeda.
“Harga buku di tiap-tiap sekolah memang berbeda-beda mengapa hal tersebut dikarenakan masing-masing sekolah menggunakan penerbit yang juga berbeda artinya dari sekolah ini memakai penerbit erlangga terus sekolah satu dari penerbit intan pariwara satunya lagi dari penerbit Mas Media. Harga buku juga bisa berbeda antara di Jawa dengan Papua, karena mungkin ongkos kirimnya,” ungkap Kadis Pendidikan Kota Sorong.
Ditambahkannya juga hingga saat ini Kurikulum Merdeka di Kota Sorong belum semua sekolah menggunakannya sebab belum diwajibkan akan tetapi sudah ada beberapa sekolah yang memang sudah menggunakan kurikulum baru tersebut.
“Kita saat ini lagi gencar-gencarnya untuk penggunaan kurikulum merdeka dari Balai Peningkatan Mutu Pendidikan (BBMP) Provinsi Papua Barat, sedang mengadakan sosialisasi untuk kurikulum merdeka ini bagi sekolah-sekolah,”
Dijelaskannya, Tahun ini merupakan tingkat pertama yang sudah menggunakan kurikulum tersebut dan nantinya semua akan diwajibkan namun untuk saat ini belum. Tetapi saat ini masih belum semua gunakan jadi sementara masih sosialisasi ke tiap-tiap sekolah, semua nantinya akan diwajibkan untuk menggunakan kurikulum merdeka.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. (Mewa)
Komentar