MANOKWARI,- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Papua Barat, membenarkan kejadian pemukulan yang terjadi di asrama PPLP sekitar pukul 21.00 WIT, Manokwari, Papua Barat (27/10/22).
Saat diwawancarai sejumlah media, Hans Lodwik Mandacan di lingkup asarama PPLP pada Sabtu (29/10/22) menceritakan alasan ia memukul.
“Setelah melepas 3 cabang olahraga yakni Sepak Bola, Silat dan Tinju untuk mengikuti Pra Ponas di Kota Palu Sulawesi Tengah, tiba-tiba tiga orang berinisal MT (44),ER (48) dan MCK (42) datang. MT dengan nada keras dan tidak sopan menanyakan terkait kenapa harus melepaskan 3 cabang olahraga saja. Saya langsung menjelaskan nanti ditanyakan kepada kepala Bidang dan Kepala Seksi yang menangani masalah tersebut, serta alasan bahwa dana yang bisa mencukupi hanya untuk 3 cabang olahraga saja dan yang siap hanya 3 cabang ini,” ungkap Kadispora.
Tidak puas dengan penjelasan Kadispora, MT kembali marah, dan menanyakan alasan Kadispora memberangkatkan peserta dengan kapal laut.
MT juga marah dan mengatakan dengan nada yang kasar dan keras bahwa kenapa dirinya harus membawa minuman keras dan perempuan di asrama untuk minum dan melakukan hal-hal yang tidak baik.
“Mendengar perkataan itu, Saya yang emosi dengan perkataan MT langsung menampar mulut MT, kemudian MCK datang menuju saya dan spontan saya menampar dia juga. Sedangkan ER, saya tidak melakukan penamparan karena korban lari dan tiba-tiba langsung jatuh dan pingsan. Saya juga jauh dengan ER, itupun banyak saksi sekitar 30 orang yang pada saat itu ada dan melihat kejadian tersebut,” urai Kadispora.
“Saya tidak marah kalau datang bicara secara baik-baik dan sopan,” sambungnya.
Salah satu saksi yang bertugas sebagai petugas keamanan, Frengky Sawor yang melihat kejadian tersebut mengatakan MT, ER dan MCK yang mendatangi Asrama dan salah satu dari mereka mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas buat seorang pejabat setingkat Kepala Dinas dengan makian dan menyebut nama-nama bintang.
“Dan Bukan hanya saya yang berada disitu tapi masih banyak orang dan menyaksikan kejadian tersebut,”sambung Frengky.
Frengky pun membenarkan terkait ER yang jatuh itu bukan pemukulan oleh Kepala Dinas, tetapi kesalahan ER sendiri yang terjatuh.
Salah seorang petugas kebersihan Asrama PPLP Agustina Krey juga mengatakan hal yang sama dengan petugas keamanan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa mereka datang dengan caci-maki dan mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Kadispora juga mengatakan dengan kejadian ini apabila MT, ER dan MCK melaporkan dirinya ke kantor polisi, maka ia akan siap memberikan keterangan yang benar. Namun sampai saat ini belum ada panggilan polisi untuk dirinya. (Rolly)
Komentar