SORONG, – Bamuskam kampung Malagufuk merencanakan akan menginisiasi program Arboretum atau Kebun Botani, usai Kampung mereka dikenalkan ke publik saat perayaan Hari Rimbawan beberapa waktu lalu.
Ketua Bamuskam kampung Malagufuk, Absalom Kalami kepada awak media, Kamis (18/3/21) mengatakan bahwa salah satu tujuan perayaan Hari Rimbawan kemarin adalah memperkenalkan kampung Malagufuk sebagai kampung ramah burung yang juga mengangkat kabupaten Sorong sebagai kabupaten konservasi.
Dimana kampung Malagufuk memiliki potensi hutan yang menyimpan Keanekaragaman Hayati yang masih utuh, banyak satwa maupun tumbuh-tumbuhan yang unik dan menarik disekitar hutan yang ada di kampung tersebut.
“Salah satu spot andalan yang menjadi target birdwatching adalah Cenderawasih kuning kecil dan Cenderawasih belah rotan, juga sering dijumpai mamalia berupa Kuskus abu-abu, Laolao, dan Kelelawar ekor-trubus,” jelas Absalom Kalami.
Ada juga tumbuh-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), khususnya tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman hias bernilai ekonomi tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung Malagufuk. Dimana kebun Botani atau Arboretum nantinya akan bekerjasama dengan Yayasan Kasuari.
“Agar kampung Malagufuk ini bukan hanya dikenal sebagai kampung ramah burung, tapi bisa dikembangkan potensi lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui hasil hutan bukan kayu, seperti tanaman hias dan lainnya,”
Kebun Arboretum ini, lanjutnya, dimaksudkan agar masyarakat tidak mengambil atau memanen hasil hutan bukan kayu secara masif langsung dari hutan, tapi bersumber dari kebun Arboretum yang telah dipersiapkan dengan mekanisme budidaya. Sehingga prinsip konservasi dan keberlanjutan tetap terjaga hingga anak cucu kampung Malagufuk.
“Hal ini telah kami masukan dalam Peraturan Kampung (Perkam) Malagufuk, sehingga menjadi pendapatan asli kampung juga nantinya,” jelas Absalom Kalami. (Nns)
Komentar