SORONG, PBD – Yayasan Al Izzah menjadi salah satu sekolah favorit di wilayah Kota Sorong. Yayasan pendidikan mulai dari jenjang TK hingga SMA ini menerapkan sistem pendidikan formil dan pendidikan Agama Islam. Tidak hanya itu, sekolah ini juga menerapkan Standar Operasi dalam proses antar jemput anak, agar terhindar dari upaya tindak kejahatan seperti penculikan anak.
Ketua Yayasan Al Izzah, Kandhi Tilwidani Renleeuw kepada sorongnews.com mengungkapkan bahwa sejak lama sekolah mereka memiliki SOP dalam antar jemput anak terutama pada jenjang pendidikan TK dan SD.
“Kami Sudah lama memiliki sistem protokoler dalam pengantaran dan penjemputan anak, terutama pada jenjang pendidikan TK dan SD yang belum memiliki kesadaran dan memproteksi diri secara Mandiri. Dimana setiap orang tua harus melaporkan kepada wali kelas dan security Siapa yang direkomendasikan mengantar dan menjemput anaknya,” terang Kandhi.
Kemudian yang kedua sistem pengantar penjemputan harus dikomunikasikan dengan wali kelas atau pihak keamanan sekolah, misalnya ada keterlambatan penjemputan atau ada pergantian orang yang menjemput, semua wajib dikomunikasikan antara orang tua dengan wali kelas.
Ketiga adalah, anak yang belum dijemput orang tua atau yang direkomendasikan menjemput dilarang untuk keluar pagar sebelum, anak-anak tersebut berada di tangan orang yang tepat.
“Selain itu, bukan saja saat seperti sekarang isu penculikan anak ini saja, Kami pihak Yayasan memberikan kewajiban kepada pihak sekolah untuk secara rutin melakukan sosialisasi dan mengedukasi anak-anak untuk tidak mudah mengikuti bujuk rayu orang lain. Bukan hanya di sekolah tapi juga dilingkungan mereka bermain,” imbuh Kandhi.
Ia pun berharap selain adanya proteksi dari pihak sekolah, Orang tua dan keluarga sebagai benteng pertama pertahanan keluarga bisa juga memberikan edukasi kepada anak-anak mereka mengenai bagaimana melindungi diri dari tindak kejahatan orang kepada anak-anak mereka. (Oke)
Komentar