Antisipasi Datangnya Gempa Bumi dan Tsunami, Lantamal XIV Lakukan Hal Ini

SORONG, – Danlantamal XIV Sorong, Laksamana Pertama Imam Musani memimpin pembukaan pelatihan tanggap bencana diawali dengan pengecekan pasukan apel di Mako Lantamal XIV Sorong, Papua Barat, Selasa (12/7/22).

Dalam keterangannya, Danlantamal XIV mengatakan alasan Lantamal XIV melakukan pelatihan penanggulangan bencana adalah wilayah Indonesia khususnya di Papua memiliki potensi bencana alam yang kapan pun dapat terjadi. Apalagi Indonesia disebut sebagai wilayah Ring Of Fire, sehingga pelatihan perlu dilakukan kepada instansi yang memiliki potensi menghadapi bencana, tetapi juga masyarakat itu sendiri.

Pelatihan ini juga mempunyai tujuan untuk melatih semua instansi di daerah untuk bagaimana bekerja sama berkoordinasi secara terpadu dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi segala bentuk potensi maupun bencana yang akan terjadi. Kegiatan latihan ini juga diharapkan mampu mengembangkan sikap sadar bencana dalam perilaku sehari-hari masyarakat yang diarahkan pada kemampuan pembinaan ketahanan wilayah serta menciptakan kondisi-kondisi sebagai bentuk kepedulian atas musibah bencana alam yang pernah terjadi dan untuk mengantisipasi kejadian bencana alam yang lainnya sekaligus membangun kemanunggalan TNI Angkatan Laut bersama masyarakat dalam upaya membina kemampuan pertahanan negara.

Pelatihan yang dilakukan selama 3 hari tersebut menurut Danlantamal XIV sangat penting, terutama dalam menghdapi bencana gempa bumi dan tsunami. Mengingat Papua Barat khususnya wilayah Sorong Raya dikelilingi lautan dan pulau-pulau.

“Jika terjadinya gempa bumi, bergesernya lempengan, atau terjadi gempa tektonik di lautan yang memiliki potensi terjadinya Tsunami, kita sebua sudah siap dan berharap meminimalisir jumlah korban jiwa,” harap Danlantamal.

Sementara itu mewakili Wali Kota Sorong, Kepala BPBD Kota Sorong Herlin Sasabone mengucapkan terima kasih atas inisiatif Danlantamal XIV dan jajaran yang melakukan pelatihan tanggap bencana tersebut.

“Kita tidak berharap bencana terjadi tapi kapan saja bisa terjadi dengan ada pelatihan dan simulasi ini, kita dapat mengetahui siapa berbuat apa dan masyarakat tentunya lebih waspada dan siap,” ujar Herlin.

Pelatihan tersebut selain diikuti personil TNI AL, juga TNI AD, Polisi, Polair, BPBD, Tagana, Basarnas dan PMI. (Oke)

Komentar