SORONG, PBD – Cuaca ekstrem yang belakang ini terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya, membuat Pemerintah Daerah mengambil langkah cepat dengan melakukan rapat koordinasi yang berlangsung di Ruang Anggrek Lantai II Pemkot Sorong, Kamis (9/2/23).
Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone mengatakan bahwa selamasatu bulan sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tentang kebakaran hutan dan juga curah hujan tinggi.
“Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Deo berlaku sampai hari Jumat 10 Ferbuari 2023, akan tetapi kita tetap dalam kewaspadaan terkait bencana hidrometeorologi selama satu bulan ini,” kata Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone, usai mengikuti jalannya rapat, Kamis (9/2/23).
Kemudian, dibeberkannya bahwa, dari hasil pertemuan Pemkot Sorong telah mengeluarkan pernyataan siaga darurat, akan tetapi masih lebih mengacu kepada tidak membuat posko, namun melihat perkembangan atau kejadian yang terjadi di lapangan.
“Siaga ini bersifat laporan-laporan kerusakan-kerusakan yang ada penanganannya dan sifatnya sementara, seperti bencana banjir akan diberikan bantuan bantuan pokok,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ditambahkannya bahwa pada status siaga, pemerintah lebih kepada memperingatkan masyarakat agar tetap waspada serta mengantisipasi dengan selalu berjaga-jaga.
“Jangan sampai terjadi peningkatan dari bencana, sebab status siaga bisa menjadi awas atau tanggap darurat dan kalau sudah awas, berarti sudah tanggap darurat, yang artinya harus ada posko yang didirikan,” pungkasnya.
Lebih lanjut, disampaikannya bahwa apabila pemerintah telah mendirikan posko, maka kedepannya sudah ada tim satgas penanganan bencana yang dibentuk. (Mewa/Jharu)
Komentar