SORONG, – Sebuah komunitas Baku Jaga, Ko tra sendiri melaksanakan webinar dengan nara sumber dokter spesialis anak, Riyanti Windesi, di Sorong, Papua Barat Dalam webinar tersebut dibahas berbagai perkembangan COVID 19 pada anak Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (22/7/21 ).
Dr. Riyanti widensi, Sp. A mengatakan, Bagaimana rutinitas anak ketika Isolasi Mandiri (Isoman) ketika di rumah, apa yang perlu dilakukan oleh orang tua dan apa yang tidak perlu dilakukan. Berikut penjelasannya.
Hal yang tidak boleh dilakukan ketika anak Isoman :
1) Dilarang mengunakan transportasi umum, mengapa mereka melarang hal itu untuk dilakukan, karena mengakibat Corona datang dari orang yang tidak dikenal.
2) Dilarang menemui tamu, hal ini juga berdampak pada anak maupun orang dewasa karena tidak mengetahui, apakah orang yang ditemui, negatif apa positif.
Kemudian hal yang harus dilakukan ketika Isoman :
1) Memberikan makanan bergizi. Hal ini harus dilakukan agar menambah imun tubuh kita serta memberikan asupan kepada tubuh kita.
2) Memberikan disinfektan di kamar, agar kamar yang di huni, terhindar dari virus-virus
3) Meminum obat ataupun vitamin, hal ini sangat dibutuhkan ketika sedang mengalami infeksi ataupun virus pada badan, agar hal itu bisa hilang.
“Kapan kita harus curiga anak terkena COVID 19 ? yaitu saat anak demam tinggi, dimana suhu normal yaitu 36 sampai 37 derajat, jika diatas 38 dan demam sulit turun maka bisa menjsdi salah satu ciri. Kemudian Batuk pilek, nyeri tenggorokan, biasanya diikuti dengan kehilangan pengecapan dan kehilangan penciuman. Ada juga yang diikuti mual muntah, diare dan lemas. Kalau sampai sesak nafas serta kejang langsung dapat membawanya ke rumah sakit,” ujarnya.
Kemudian beliau memberikan sedikit tips kepada orang tua dalam mengajarkan anak saat mencuci tangan dan menggunakan masker yang baik dan benar kepada anak.
Ia mengatakan bahwa orang tua harus tetap tenang jika anak terkonfirmasi COVID-19, Isolasi Mandiri di rumah bagi anak merupakan pilihan jika memenuhi syarat klinis, keluarga dan pendamping anak harus memahami tujuan Isoman, selalu lakukan protokol kesehatan, dukungan keluarga dan masyarakat sangat penting, ikuti petunjuk dokter atau puskesmas setempat, segera bawa ke rumah sakit jika ada tanda bahaya pada anak. (Riq/oke)
Komentar