SORONG,- Pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) V PWI Sorong Raya, Sabtu (26/3/22), bertempat di Belagri Hotel, kota Sorong, Papua Barat, telah menetapkan dan memilih Wahyudi, Wartawan RRI Sorong, sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan PWI Sorong Raya periode 2022-2025 yang dipangku oleh Lexy Sitanala pada periode sebelumnya.
Selanjutnya, ketetapan Ketua PWI Sorong Raya periode 2022-2025 dipimpin langsung oleh ketiga Pimpinan Sidang diantaranya Pimpinan Sidang I Sayied Syech Boften, Pimpinan Sidang II Husni Laeng, dan Pimpinan Sidang III Dzulkaidah Salim.
Dimana sebelumnya, tim verifikasi yang terdiri dari dari tiga orang yakni Ketua tim verifikasi J. Silaen, Anggota Yacob Nauli, Serta Anggota Ernest B. Kakisina telah menetapkan Wahyudi sebagai calon tunggal, yang mana sebelumnya juga dua bakal calon ketua PWI lainnya telah menyerahkan berkas bakal pencalonan, akan tetapi hasilnya tak lolos verifikasi dan penjaringan akibat tak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, sehingga hal ini memicu perdebatan sengit didalam arena konferda, dan mengakibatkan berbagai opsi dihadirkan.
Dinamika pun terus terjadi, konferda diperpanjang hingga 2 jam lamanya, dimana sebelumnya telah diperkirakan selesai sekitar pukul 18.00 WIT harus molor selama sejam.
Tak tinggal diam, tim verifikasi pun buang suara, ketiganya secara bergantian menjabarkan ketentuan yang menjadi syarat bakal calon ketua PWI Sorong Raya lolos seleksi tahap pemberkasan. Meski ditengahi oleh Ketua PWI Papua Barat, yang menyatakan bahwa persyaratan bakal calon ketua tak lazim dan jauh dari PD PRT PWI itu pada akhirnya pimpinan sidang membuka voting untuk menengahi dinamika yang terjadi, mayoritas peserta konferda yang hadir menyepakati dan menyetujui dari hasil tim verifikasi, sedangkan terdapat 5 suara saja yang berkeinginan ada pembukaan pendaftaran ulang calon ketua PWI.
Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, jalannya Konferda V PWI Sorong Raya berlangsung penuh lika-liku, dimana didalamnya dinamika pun kerap kali terjadi, perdebatan hingga adu argument pun tak bisa dielakkan, terlebih khusus pada sidang pleno yang mengatur penetapan peserta dan juga menentukan tiap butir tata tertib.
Dalam sambutannya, Ketua PWI Sorong Raya yang telah terpilih, Wahyudi mengatakan bahwa terpilihnya dirinya sebagai pelanjut tongkat komando kepemimpinan PWI Sorong Raya merupakan sebuah ujian, dimana menurutnya Ia harus mampu menghadirkan kepengurusan PWI yang berkomitmen, amanah, solid dan berintegritas, serta harmoni sesuai yang menjadi harapannya.
“Tidak mudah menjadi ketua, banyak dinamika terjadi, tetapi ini merupakan keputusan bersama, seperti kata Ketua PWI Sorong Raya sebelumnya, pemimpin siap jadi tong sampah, ini ujian buat saya dan kita bersama, saya ingin menghadirkan kepengurusan PWI yang berkomitmen, amanah, solid dan berintegritas, serta harmoni,” ungkapnya.
Selain itu, menurut informasi yang didapatkan, dalam waktu dekat akan disusun komposisi kepengurusan dibawah ketua PWI terpilih serta dilanjutkan dengan pelantikan formatur kepengurusan PWI Sorong Raya sehingga beberapa poin dari visi dan misi yang menjadi acuan ketua terpilih dapat segera terealisasikan dengan baik, yang mana salah satu poinnya menyebutkan akan segera membangun kantor sekretariat PWI Sorong Raya yang selama ini diidam-idamkan bersama.
Sementara itu, Ketua PWI Papua Barat, Bustam berpesan kepada pengurus yang baru agar dapat membangun kesolidan dalam kepengurusan dan paling utama adalah membenahi data anggota PWI.
“Selama ini, nara sumber atau orang lain jika menemui masalah dengan wartawan pasti acuannya ke PWI. Jika dia tidak terdaftar di PWI, maka organisasi juga tidak akan dapat memberikan advokasi atau pendampingan. Oleh karena itu, pendataan keanggotaan ini harus menjadi salah satu tugas PWI Sorong untuk melaksanakan pendataan termasuk wartawan di wilayah Sorong Raya,” pesan Bustam. (Jharu)
Komentar