SORONG, – Perusahaan ritel PT sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) secara resmi menghibahkan mini toko atau laboratorium ritel untuk SMKN 1 Kota Sorong sebagai sarana pembelajaran murid-murid Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran. Laboratorium ritel secara resmi beroperasi dan diresmikan oleh Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau, didampingi Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu dan Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, di SMKN 1 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (30/9/2021).
Kepala SMKN 1 Kota Sorong, Henny Weydekamp dalam sambutannya mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Alfamart yang dengan komitmen tingginya mendukung pendidikan melalui aset hibah laboratorium ritel di sekolah yang memiliki luas sekitar 3 hektar. Ia pun mengeluhkan sulitnya perusahaan atau industri yang mau memberdayakan anak-anak SMK. Padahal pemerintah melalui berbagai program menjadikan SMK sebagai lulusan serba bisa, namun pada kenyataannya, menurut Henny selama 51 tahun SMKN 1 Sorong kerja sama tidak ada yang bertahan lama.
“Selama 51 tahun perusahaan dengan SMKN 1 ini banyak yang kawin, tapi banyak juga yang cerai dan pisah ranjang. Kami bersyukur Alfamart ini datang dari mulai pacaran sampai saat ini. Kami berharap dengan Alfamart ini bisa beranak pinak,” sebut Henny dengan ucapan kiasan.
Di SMKN 1 Kota Sorong sendiri ada 34 siswa Jurusan Daring dan Pemasaran yang mengikuti program pendidikan kurikulum ritel Alfamart Class.
Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu mengatakan bahwa dalam implementasi kurikulum ritel Alfamart Class ini, SMKN 1 Kota Sorong diberi hibah laboratorium ritel atau business center yang bentuknya berupa mini toko Alfamart (berupa inventory, equipment, dan renovasi) sebagai sarana belajar. Laboratorium ini menjadi milik sekolah secara mutlak, termasuk pengelolaan keuangan dan manajemannya.
“Saat ini untuk tenaga kerja Alfamart di wilayah Sorong sudah ada 87 orang merupakan warga asli yang berdomisili di Sorong. Dimana tenaga-tenaga ini adalah tenaga terlatih karena kami bekerja sama dengan BLK Kemenaker Kota Sorong. Sedangkan untuk siswa-siswi yang sudah menjalani pembelajaran dan magang di Lab ritel, jika nantinya mau bekerja di Alfamart langsung masuk tanpa tes dan grade 4. Namun jika memilih berwirusaha sendiri seperti membuka toko kelontong juga diperbolehkan, sebab dasar ilmu manajemen ritelnya sudah diajarkan,” katanya.
Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, menambahkan bahwa saat ini sudah ada 189 SMK di Indonesia yang menerapkan kurikulum pendidikan ritel Alfamart Class. SMKN 1 Kota Sorong adalah SMK pertama di Papua Barat yang menerapkannya dan merupakan yang ke-188 secara nasional.
Sebelum peresmian di sekolah, terlebih dulu dilakukan MoU yang ditandantangani Human Capital Director Alfamart Tri Wasono Sunu dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba, 9 September 2021 silam di kantor pusat Alfamart, Tangerang.
“Saat ini, Alfamart Class secara nasional sejak 2013 telah meluluskan lebih dari 7000 siswa dan sebagian diantaranya masih aktif bekerja di Alfamart,” jelasnya.
Wali Kota Sorong Lambertus Jitmau memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Alfamart yang menghadirkan Laboratorium ritel di dalam sekolah. Karena, para pelajar langsung dapat belajar dan membekali pengetahuan mereka.
“Terima kasih kepada Manajemen Alfamart dan Ibu Inka yang melakukan pendekatan kepada kami Pemerintah Kota Sorong. Satu hari keluar ijin, satu dua bulan Sudah menjamur. Kalau mau tambah Saya tambah. Kota ini harus menghadirkan banyak sektor jasa, disitu pertumbuhan ekonomi akan terjadi Karena Kota Sorong tidak ada Sumber Daya Alam dan PAD dari wajib pajak daru sektor jasa. Pajak dari kita oleh kita untuk kita,” terang Wali Kota. (Oke)
Komentar