SORONG – PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (NGO) kembali melanjutkan Program pemberdayaan masyarakat di Kampung Klayas, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Manager Communication Relation & CSR RU VII Kasim, Dodi Yapsenang dalam keterangannya mengatakan bahwa pertemuan antara Pertamina RU VII, Wahana Visi Indonesia dan tokoh masyarakat Klayas merupakan kegiatan rutin tahunan yang sudah dilakukan.
“Tahun ini kita mencoba membenahi serta menindaklanjuti program-program sesuai dengan masukkan dari masyarakat. Banyak sekali masukan dari masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan, sanitasi air bersih dan pendidikan. Kami langsung menerjunkan 2 perwira untuk tinggal bersama masyarakat yang berkaitan dalam implementasi program nantinya. Rencana 2 perwira akan live in selama 1 tahun ke depan di kampung klayas. Sehingga program CSR tahun ini bisa sesuai dengan permintaan dari masyarakat serta mempunyai dampak yang bermanfaat juga tentunya bagi Masyarakat,” lanjut Dodi.
Perwakilan Wahana Visi Indonesia, Wangsit Panglipur mengatakan pihaknya segera melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kampung Klayas sesuai dengan rencana strategis yang sudah dibuat Pertamina Kilang Kasim sebelumnya.
WVI akan membantu menjembatani aspirasi dari masyarakat serta melaksanakan implementasi program nantinya. Program-program kesehatan, sanitasi, ekonomi serta pendidikan menjadi tujuan utama tahun ini. Program yang sudah diminta pertamina RU VII akan dieksekusi sesuai dengan masukkan dari masyarakat, sehingga target dan capaiannya nanti akan berimbas ke masyarakat dan lingkungan secara langsung.
“Isu Gizi Buruk, sanitasi yang kurang bagus, serta pendidikan akan coba kami petakan dalam 1 mingu ini dan segera di eksekusi programnya dengan koordinasi dengan RU VII Kilang tentunya,” ujar Wangsit Panglipur.
Ia berharap dalam pertemuan tersebut dapat segera melaksanakan program-program TJSL, di wilayah ring 1.
“Komitmen ini akan terus kita implementasikan di Kampung Klayas, sebagai area terdekat dengan perusahaan. Sehingga tercipta Kampung Klayas yang berdikari, mampu mengatasi permasalahan sanitasi, gizi, serta pendidikan secara mandiri nantinya. Apalagi disaat pandemi Covid 19 seperti saat ini,” harap Dodi.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. (Oke)
Komentar