SORONG, – Pemadaman listrik tidak terencana yang terjadi Kamis (29/4/21) dan pemadaman terencana pada Jumat (30/4) menyebabkan sebagian warga resah dan berprasangka terkait pemadaman tersebut.
Menjawab keresahan tersebut, Manager PLN UP3 Sorong, Martha Adi Nugraha didampingi Humas PLN, Henny dan Kepala unit PLN Aimas, Firmansyah saat mengikuti kegiatan Buka Puasa bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sorong, Jumat (30/4) menjelaskan mengenai status kelistrikan saat ini.
1. Kontrak Dengan Pihak Swasta Berakhir
Martha Adi menegaskan bahwa yang terjadi pada tanggal 29 April terkait listrik yang padam sebanyak tiga kali dan relatif lama dikarenakan new normal kelistrikan kota Sorong.
“Kondisi saat ini yang perlu kami sampaikan adalah saat ini pembangkit akses power atau pembangkit swasta yaitu Waimon dan Navigat perhari ini 30 April sudah tidak bisa mensuplay listrik atau kontraknya sudah selesai dengan PLN,” ujarnya.
Sehingga PLN dapat berinisiatif membuka jalur baru yang awalnya dari pembangkit swasta di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ke pembangkit milik PLN Indonesia Power di kawasan SP.
2. Evakuasi Daya Agar Pemadaman Tidak Meluas
Terus bagaimana sorong Kota dan Aimas mendapatkan suplay listrik? Martha Adi menjawab tidak perlu khawatir karena telah dialihkan ke pembangkit Indonesia Power yang sekarang dioperasikan oleh Kokindo yang terletak di daerah SP untuk mensuplay Sorong Kota dan Aimas, termasuk klasaman yang di KM 9.
“Oleh karena itu yang di rasakan oleh masyarakat kemarin dan hari ini itu karena jaringan itu kita pindah pindahkan untuk menghindari sorong kota dan aimas padam sejak tanggal 1 mei jam 00:00,” terangnya.
“Mengapa harus mendadak? Karna kita butuh cepat kalau tidak di pindahkan yang menjadi korban lebih banyak lagi padamnya,” imbuhnya.
3. Indonesia Power Surplus Cadangan Listrik 10 MW
Ia menguraikan bahwa beban puncak listrik di Sorong kota dan Aimas sekarang totalnya rata-rata 42 megawatt, sedangkan pembangkit Indonesia power kemampuannya adalah rata-rata sebesar 46 megawatt dan di Klasaman 6 megawatt jadi total 52 megawatt.
“Beban puncak 42 megawatt jadi kami masih ada sisa cadangan kurang lebih sekitar 10 megawatt. Ini yang kami pastikan bagaimana performa Indonesia power dan Klasaman ini handal karana pembangkit indonesia power ini yang cukup baru dengan dukungan 4 gardu induk di Makbon, Rufei, Aimas dan di Indonesia Power,” urainya.
4. Memastikan Sistem Pembangkit Handal Tanpa Halangan
Dengan dukungan 4 gardu induk dan pembangkit Indonesia Power, diharapkan pemadaman listrik tak lagi berulang apalagi menjelang perayaan Idul Fitri.
“Dengan sistem yang lebih bagus, pembangkit handal kami juga berupaya tidak ada hambatan dalam faktor pemadaman seperti cuaca, faktor hewan, gesekan pohon dengan jaringan maupun sepatu yang melingkar di jaringan.
Ia pun berharap masyarakat turut mendukung PLN dengan membayar tepat waktu, karena uang dari masyarakat, PLN dapat melakukan investasi untuk bangun pembangkit maupun gardu induk, penebangan pohon dan peremajaan jaringan yang tua. (Angga)
Komentar