SORONG, – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong, Merry, dalam rilis di kantor BPS Kota Sorong, Papua Barat, Senin (1/3/21) mengatakan bahwa Bulan Februari 2021, Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,53% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,71.
Deflasi di Kota Sorong menurut data BPS terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Dimana perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2021 secara umum menunjukkan adanya penurunan.
Adapun penyumbang tertinggi deflasi Februari 2021 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil -0.31% dan transportasi andil -0.30%.
Adapun 5 komoditas andil inflasi adalah Ikan Momar naik 0,14%, Ikan Oci naik 0,11%, Ikan ekor kuning naik 0,07%, pisang naik 0,04% dan seragam sekolah naik 0,03%. Sedangkan 5 komoditi andil deflasi adalah transportasi angkutan udara turun hingga 0,30%, Cabai rawit turun 0,18%, Ikan teri turun 0,10%, telur ayam ras turun 0,07% dan bawang merah turun 0,06%.
Menurut Merry, penurunan tarif angkutan udara pada bulan Februari menjadi penyumbang terbesar terjadinya deflasi di Kota Sorong. Selain itu, harga cabai rawit, telur bawang dan bumbu mengalami penurunan disebabkan ketersediaan stok yang lancar dari luar daerah dan produksi makanan local lebih banyak.
Sementara itu, di wilayah Sulawesi Papua dan Maluku, Kota Sorong diperingkat pertama deflasi tertinggi di wilayah tersebut. Diikuti, Ambon, Manokwari, Kendari dan Tual.
Ia berharap IHK dan deflasi yang dikeluarkan oleh BPS dapat dimanfaatkan oleh pemda dan pihak terkait dalam mengambil kebijakan pola konsumsi dan distribusi barang yang ada di Kota Sorong. Serta melakukan Evaluasi bagi tim inflasi daerah dalam memantau harga.
“Harga stabil bisa stabil perekonomian,” ujarnya. (Oke)
Komentar