MERAUKE, PAPUA SELATAN – Puluhan Wartawan yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Daerah Provinsi Papua Selatan melakukan aksi unjuk rasa (demo) damai di Kantor Telkom Cabang Merauke, Ibukota Provinsi Papua Selatan, Senin (8/1/24). Aksi tersebut menyuarakan gangguan sinyal atau jaringan telepon hingga internet yang sangat merugikan masyarakat.
Para jurnalis Papua Selatan diantaranya Abdulsyah, Emanual Riberu, Eron Simbolon, Hendrik Resi, Ernes Kakiesina, Yulius Sulo, Ardi Razaky, Jamal Bwariat, Syarif Jimar, Dwi Juniarti, Nuryani, Hidayatillah, Getrudis Saga, Istya Sari, Iwan Siluman, Syahril Mindip, Amin Rosyidah, Firman Hutasoit, Johan, Ronny Rumboy didukung jurnalis senior Frans Kobun mendatangi Kantor Telkom Merauke dengan membawa puluhan krans bunga yang bertuliskan turut berduka cita atas ‘matinya’ Telkom dan jaringan internet sebagai bentuk protes keras terhadap perusahaan penyedia layanan telekomunikasi milik pemerintah tersebut.
Selain itu, para Jurnalis juga membawa spanduk yang bertuliskan Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan turut berduka cita atas matinya Telkom. Aksi damai jurnalis Papua Selatan pun mendapat dukungan masyarakat yang melintas didepan kantor Telkom cabang Merauke.
Terlihat jelas saat para Jurnalis Papua Selatan sedang berorasi secara bergantian di halaman Kantor Telkom cabang Merauke, masyarakat yang melintas langsung mampir dan memberikan dukungan.
Ada masyarakat bergabung dengan Jurnalis untuk melakukan aksi unjuk rasa damai itu. Terdengar pula luapan kekecewaan masyarakat dari luar pagar Kantor Telkom cabang Merauke dengan teriakan bakar saja Kantor Telkom itu. Namun aksi unjuk rasa damai Jurnalis Papua Selatan menyuarakan gangguan jaringan internet berjalan lancar dan aman.
Adapun tuntutan tertulis para Jurnalis Papua Selatan yang diserahkan kepada pihak Telkom Cabang Merauke yakin:
1. Segera dilakukan pemulihan jaringan internet
2. Membuka secara transparan kepada publik terkait kerusakan dan proses perbaikan jaringan internet
3. Meminta aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi kerusakan internet yang kerap terjadi
4. Pemberian kompensasi dan ganti rugi kepada pengguna layanan (pelanggan Telkom dan Telkomsel).
5. Menyediakan akses Internet secara gratis kepada pengguna sebagai bentuk kompensasi
6. Mendesak pemerintah menghadirkan proveder lain sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan di era digitalisasi
7. Mendesak pemerintah untuk memperbanyak titik internet bakti sebagai antisipasi kerusakan jaringan internet
8. Jika tuntutan ini tidak mendapat perhatian serius dari pihak Telkom, Jurnalis Papua Selatan akan memberitakan kerusakan jaringan internet setiap hari.
Ketua Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan, Eman Riberu menyampaikan bahwa pemerintah pada satu sisi mendorong program pembangunan berbasis teknologi dengan sistem digitalisasi di seluruh Indonesia termasuk di Papua Selatan.
Sementara disisi lain, penyediaan infrastruktur penunjang telekomunikasi terutama jaringan internet bagi masyarakat Papua Selatan sering kali hingga dengan alasan terjadi gangguan akibat putusnya kabel optik di laut Merauke-Timika.
Dampak semua ini, kerugian masyarakat yang hari-hari ini mengandalkan jaringan internet dalam usaha bisnis, pekerjaan dan sebagainya sangat, sangatlah besar.
Kerugian masyarakat itu sebenarnya tidak dapat terbayar dengan Telkom hanya sekedar memohon maaf, mengembalikan paket data atau meringankan biaya Indihome atau kompensasi lainnya. Namun demikian masyarakat masih berharap kebijakan Telkom atas kerugian yang dialami itu.
“Kami meminta Telkom Merauke untuk memberikan kompensasi serta akses wifi gratis kepada masyarakat selama jaringan internet di Merauke bermasalah. Telkom pantas bertanggungjawab kepada masyarakat Merauke dan sekitarnya di Papua Selatan, mengingat kerugian masyarakat tidak sebanding dengan kerugian atau keuntungan Telkom,” tegas Eman Riberu.
Sementara Kepala Telkom cabang Merauke, Justino Fernandes menyampaikan apresiasi kepada para Jurnalis Papua Selatan yang datang memberikan masukan yang luar biasa untuk diperbaiki kedepan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat Merauke.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Merauke atas gangguan jaringan karena putusnya kabel optik di laut Merauke-Timika. Kami atas melakukan perbaikan secepatnya,” ujar pria yang akrab disapa Feri.
Dia menyebutkan, perlu diketahui bahwa kapal perbaikan kabel optik akan berangkat dari Batam menuju Makassar pada tanggal 14 Januari 2024 dan akan tiba di Merauke pada 28, 29 atau 31 Januari 2024 untuk melakukan perbaikan jaringan yang mengalami kerusakan tersebut.
“Estimasi kami jaringan akan normal kembali pada 6 dan 7 Februari 2024 mendatang. Kami akan memberikan layanan internet gratis bagi masyarakat di kantor Telkom cabang Merauke dalam waktu dekat ini,” imbuhnya. (Hidayatillah)
Komentar