SORONG, PBD – Kementerian Agama Kota Sorong bersama BMKG dan sejumlah organisasi keagamaan melaksanakan rukyatul hilal di Hotel Waigeo Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/4/23).
Dari hasil pantauan hingga batas waktu yang ditentukan hilal tidak terlihat meski cuaca cerah dan tanpa halangan.
Kepala kementerian agama Kota Sorong, Rofiul Amri mengatakan sesuai pengamatan dan pantauan, hilal saat ini berada di posisi 1,86 derajat masih jauh dari ambang batas Mabin yang telah disepakati yaitu minimal 3 derajat.
Oleh karena itu, Ia akan melaporkan ke pemerintah pusat untuk dijadikan bahan pertimbangan pada sidang isbat penentuan 1 Syawal 1444 H.
“Jauh-jauh hari, Muhammadiyah sudah menentukan 1 Syawal dengan metode hisab. Sedangkan metode rukyatul hilal dipastikan di Sorong tidak bisa melihat hilal. Maka itu bukan suatu hal yang menjadikan umat Islam terpecah belah. Justru sebaliknya, perbedaan adalah anugerah dan harus saling menghargai,” ujar Rofiul.
Namun sesuai ketentuan, Ia mengajak umat Muslim untuk menunggu keputusan pemerintah pusat pada sidang Isbat.
Sementara itu Pengamat Metereologi dan Geofisika Sorong, Ari Widyaningrum menguraikan bahwa waktu konjungsi pada pukul 13.12.25 WIT dan osisi bulan dan matahari pada 29,836 derajat.
Matahari terbenam di wilayah Sorong pukul 18.16.33 WIT dengan ketinggian hilal 1,8 derajat. (Oke)
Komentar