SORONG, PBD – Tim hisab rukyatul Hilal 1 Syawal 1445 Hijriah Kota Sorong melaksanakan pengamatan hilal di lantai 4 Hotel Waigeo Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (9/4/24).
Kepala Kantor Agama Kota Sorong, Rofiul Amri usai pengamatan dan presentasi oleh BMKG mengatakan bahwa hasil pengamatan tidak dapat terlihat Hilal karena terkendala cuaca berawan.
Namun dari hasil pemaparan BMKG dengan peralatan canggih dan memadai posisi Hilal pada Selasa sore diatas 5 derajat. Sehingga sesuai ketentuan MABIMS, hilal diatas 3 derajat maka dapat dikatakan sebagai awal bulan baru.
“Kalau dilihat dari kriteria MABIMS maka memenuhi syarat hilal itu terlihat. Namun karena tidak bisa terlihat kita akan menunggu di daerah lain mungkin nanti akan bisa terlihat dan Saya punya keyakinan bahwa dari Sabang sampai Merauke pasti nanti akan terlihat satu kesatuan hukum di daerah yang nanti melihat maka dia akan mewakili seluruh Indonesia sehingga ketentuan satu Syawal saya pikir besok bisa dilaksanakan. Oleh karena itu, kami Kementerian Agama Walaupun mungkin belum tapi kami mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah karena keyakinan hampir 6 derajat itu akan mengantarkan kita pada bulan Syawal,” ujar Amri.
Namun Amri mengingatkan umat muslim untuk tetap berpedoman pada hasil sidang isbat Kementerian Agama di Jakarta Selasa malam waktu Papua.
Perwakilan BMKG Sorong, Ari Widya Ningrum mengatakan ketinggian Hilal 5,85 derajat dengan elongasi 8,78 derajat. Dimana di tanah Papua menurut Ari ada 3 tempat pengamatan yaitu 2 di Jayapura dan 1 di Kota Sorong. Dimana laporan yang diterima semua terkendala awan tebal, namun ketinggian bulan menurutnya telah diatas 3 derajat.
Berdasarkan pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021 kriteria hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. (Oke)
Komentar