SORONG, PBD – Yayasan Sorong Sehati menggelar Workshop terkait aksi tanggap darurat strategi mitigasi cepat untuk SSR dan IU, bertempat di salah satu hotel di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (23/10/24).
Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, workshop itu melibatkan berbagai stakeholder hingga layanan kesehatan di Kota Sorong.
Koordinator Implementing Unit Yayasan Sorong Sehati, Imelda Halauwet mengatakan bahwa, pelaksanaan workshop ini berkaitan dengan tanggap darurat untuk strategi mitigasi cepat terhadap situasi dan kondisi terlebih untuk program HIV AIDS.
“Kegiatan ini terkait tanggap darurat untuk strategi mitigasi cepat terhadap situasi dan kondisi terlebih untuk program HIV AIDS,” kata Koordinator Implementing Unit Yayasan Sorong Sehati, Imelda Halauwet.
Lebih lanjut, diterangkannya bahwa, dalam pelaksanaan workshop tersebut pihaknya membahas terkait berbagai program penanggulangan HIV dan AIDS.
“Tujuannya untuk bagaimana terkait dengan kebencanaan yang bisa saja yang terjadi dan apa yang dilakukan untuk bisa mitigasi dan juga mengimplementasikan apa yang dilakukan kedepan apabila bencana itu terjadi,” terangnya.
Dirinya berharap, melalui workshop ini outputnya mendapatkan kolaborasi, kerjasama serta bersinergi antara stakeholder dan layanan kesehatan serta komunitas untuk bagaimana melakukan penanggulangan terhadap bencana yang terjadi, terlebih untuk program HIV AIDS .
“Kita berharap adanya kolaborasi, kerjasama, bersinergi antara stakeholder dan layanan kesehatan serta komunitas yang ada untuk bagaimana melakukan penanggulangan terhadap bencana yang terjadi, terlebih untuk program HIV AIDS,” harapnya.
Ditambahkannya bahwa, saat ini Papua berada pada posisi darurat terjadinya kasus HIV AIDS, sehingga melalui workshop ini dapat menjadi bahan mitigasi apabila bencana itu terjadi dan melakukan upaya penanggulangan kedepannya.
“Bisa dibilang kita ada posisi nomor urut 3, setelah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Papua, jadi kita cukup tinggi tingkat kasusnya dan kebencanaan yang terjadi ini bisa saja terjadi, sehingga bagaimana untuk bisa melakukan mitigasi apabila bencana itu terjadi dan upaya apa yang dilakukan apabila bencana itu terjadi,” tandasnya.
Workshop tersebut menghadirkan narasumber yang ahli dan mumpuni dalam bidangnya, dengan membahas berbagai topik pembahasan diantaranya dampak kebencanaan pada program penanggulangan HIV dan AIDS, potensi bencana dan pandemi, serta dampaknya terhadap program dan layanan HIV AIDS.
Tak hanya itu, dalam pelaksanaan workshop itu turut membahas pula mengenai manajemen krisis dan respon cepat bencana/pandemi pada layanan HIV AIDS, kolaborasi antar pemangku kepentingan program/layanan HIV AIDS, strategi implementasi dan pemantauan program HIV selama bencana.
Terlihat, dalam workshop itu juga diwarnai diskusi dan tanya jawab peserta workshop. Dipenghujung workshop, dilaksanakan juga rencana tindak lanjut (RTL) sekaligus review kegiatan workshop. (Jharu)
Komentar