SORONG, PBD – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sorong melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sorong menggelar pertemuan koordinasi program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS bersama awak media di Kota Sorong, Jumat (8/11/24).
Pertemuan koordinasi program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS itu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong Hermanus Kalasuat didampingi Sekertaris KPA Kota Sorong Jenny Isir dengan melibatkan LSM Yayasan Papua Lestari, LSM Yayasan Tifa Mandiri, Yayasan Sorong Sehati hingga sejumlah awak media di Kota Sorong.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Hermanus Kalasuat menjelaskan bahwa, tujuan pertemuan koordinasi program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS bersama awak media untuk memberikan informasi dan gambaran tentang situasi dan perkembangan HIV AIDS, meningkatkan peran dan komitmen media dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS.
“Dengan pertemuan ini, kami mengharapkan adanya dukungan media dalam memberikan informasi dan pendidikan yang balik dan benar dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS sekaligus memperkuat koordinasi dan komunikasl antara KPA dengan media dalam memberikan informasi tentang HIV AIDS HIV di Kota Sorong,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Hermanus Kalasuat.
Lebih lanjut, dirinya mengharapkan agar media dapat berperan aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di sektor/wilayah masing-masing di Kota Sorong.
“Tentu kami mengharapkan adanya dukungan dan keterlibatan media dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dikalangan media serta adanya koordinasi dan komunikasi yang intensif untuk meningkatkan peran masing-masing sektor dalam pencegahan dan pengendallan HIV AIDS di Kota Sorong,” harapnya.
Sementara itu, Sekertaris KPA Kota Sorong, Jenny Isir mengatakan bahwa, dalam rangka menuju ending AIDS tahun 2030, berdasarkan Permenkes nomor 23 tahun 2022 tentang pencegahan dan pengendalian HIV AIDS three zero (3 zero) yakni tidak adanya inveksi HIV yang baru, tidak adanya kematian akibat AIDS dan tidak adanya diskriminasi terhadap odha, yang mana 95 persen odha mengetahui status, 95 persen odha mendapatkan ARV, 95 persen odha on ART mengalami supresi VL.
“Program pencegahan dan penanggulangan HIV di Kota Sorong dilaksanakan melalui strategi jalur cepat yaitu STOP (suluh, temukan ,obati dan pertahankan), pencegahan melalui suluh atau edukasi, sosialisasi dan pemberdayaan sangat penting untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV. Oleh sebab itu, pentingnya keterlibatan semua pihak dalam penanggulangan HIV dan AIDS,” kata Sekertaris KPA Kota Sorong, Jenny Isir.
Dipaparkannya bahwa, jumlah kasus HIV di Kota Sorong terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran populasi kunci dalam penggunaan kondom yang konsisten.
“Ini dapat kita lihat dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan melalui layanan VCT yang ada di Kota Sorong dengan jumlah kasus sampai dengan bulan September tahun 2024 berjumlah 3.920 kasus, jumlah yang meninggal 482 orang, stadium HIV pada laki-laki 1.159 kasus dan stadium HIV pada perempuan 1.670 kasus, sedangkan stadium AIDS pada laki-laki 617 dan perempuan 467 kasus,” rincinya.
Diakuinya bahwa, media memiliki peran penting dalam menanggulangi HIV AIDS yaitu meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat tentang isu-isu dan fakta-fakta HIV AIDS dan cara menghentikan penularan.
“Media juga mempunyai peran penting dalam memberikan pendidikan dan informasi yang tepat dan benar tentang HIV AIDS kepada masyarakat, agar dapat mengembangkan sikap dan perilaku positif untuk melindungi dirinya dan orang lain dari penularan HIV,” bebernya.
Dirinya menyebutkan bahwa, KPA mempunyai tugas mengkoordinasikan setiap kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS yang dilakukan suatu daerah dengan kegiatan berupa promosi, pencegahan, konseling, dan tes sukarela, pengobatan, perawatan dan dukungan serta membina, mengarahkan, memonitoring dan mengevaluasi.
“Peran serta media sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS di Kota Sorong ini. Oleh karena itu, KPA merasa penting untuk melaksanakan kegiatan pertemuan koordinasi bersama media,” tutupnya.
Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, dalam pertemuan koordinasi program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS bersama awak media membahas mengenai informasi dasar HIV AIDS dan kebijakan HIV AIDS di Indonesia, membahas mengenai situasi dan perkembangan data HIV AIDS di Kota Sorong, mengevaluasi capaian PIN Polio sekaligus diskusi dan rencana tindak lanjut (RTL). (Jharu)
Komentar