SORONG, PBD – Selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, permintaan kue kering di Sorong meningkat pesat. Tradisi menyediakan kue kering untuk disajikan saat momen spesial tersebut telah menjadi kebiasaan tahunan bagi umat Muslim.
Hal ini tentunya membuka peluang bagi pelaku usaha seperti Minasa te’ne Cake & Cookies, yang telah menjalankan bisnis ini sejak tahun 2007.
Usaha ini dirintis oleh pasangan suami istri Darwis (50) dan Musdhalifah (41) yang terinspirasi dari pengalaman mereka menjalankan warung kopi. Minasa te’ne sendiri merupakan nama kampung halaman mereka di Pangkep, Sulawesi, yang sebelumnya digunakan sebagai nama toko sembako keluarga. Dari toko sembako, usaha berkembang menjadi warung kopi, hingga akhirnya mulai memproduksi kue basah dan kue kering.
“Suami saya berjualan kopi sejak tahun 2004. Setiap minum kopi pasti ada pasangannya, jadi kami mulai menjual kue basah. Tapi, seiring waktu, kami melihat bahwa di Sorong masih jarang yang menjual kue kering. Akhirnya, kami coba membuat sendiri, dan ternyata banyak peminatnya,” ungkap pemilik Minasate’ne Cake & Cookies, Musdalifah (42) saat di wawancara Via WA Sabtu (15/02/25).
Pada awalnya, produk kue kering mereka hanya dicoba oleh keluarga, tetangga, dan orang-orang terdekat. Namun, seiring berjalannya waktu, pelanggan mereka mulai bertambah. Saat ini, mereka memiliki pelanggan tetap yang berasal dari kalangan keluarga dan tetangga sekitar.
Minasate’ne Cake & Cookies menawarkan berbagai varian kue kering, di antaranya nastar, sultana, rambutan, pie mini, kurma, putri salju, sultana potong gula aren, bawang, cornflakes, chocobalth, kacang methe, sultana keju, kismis, coklat kenari, nastar daun, serta sultana dengan varian rasa seperti strawberry dan blueberry, Dari semua varian tersebut, Nastar menjadi produk best seller karena paling diminati pelanggan.
Dalam proses pembuatannya, Minasate’ne Cake & Cookies tidak menggunakan bahan pengawet buatan. Minasate’ne Cake & Cookies menjaga kualitas produknya dengan pemilihan bahan yang baik. Jika ada bahan yang kurang memuaskan, mereka menggantinya dengan yang lebih berkualitas.
“Kami tidak menggunakan campuran pengawet. Bahan yang kami pakai harganya standar, tidak terlalu mahal tapi juga bukan yang murah, jadi kualitasnya tetap terjaga,”* jelas pemiliknya.
Awalnya, produksi Minasate’ne Cake & Cookies dilakukan di Boswesen tetapi kini telah berpindah ke Jalan R.A Kartini, kota Sorong. Untuk distribusi, produk mereka sudah pernah dikirim hingga ke Bitung dan Bintuni
Penjualan kue kering mengalami lonjakan terbesar pada momen hari raya besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri. Namun, karena mayoritas penduduk di Kota Sorong beragama Nasrani, permintaan tertinggi terjadi saat perayaan Natal dan Tahun baru
“Saya melihat bahwa di Sorong ini kue kering banyak didatangkan dari luar kota. Saya tertarik dengan bentuknya yang unik, jadi saya coba membuat sendiri. Setelah keluarga mencoba, saya memberanikan diri untuk menjual. Alhamdulillah, usaha ini berjalan hingga sekarang,” ungkapnya.
Untuk pemasaran, awalnya mereka hanya menjual di warung kopi sendiri.
“Kami pajang di warung, pelanggan yang datang mencoba dan akhirnya membeli. Selain itu, kami juga menitipkan produk ke beberapa toko dan kios agar lebih banyak orang mengenal kue kami,”* jelasnya.
Saat ini, kue kering ukuran 500 ml dijual dengan harga Rp50.000 – 60.000, dan produk terus diminati terutama menjelang hari raya besar. Dengan strategi pemasaran yang terus berkembang, Minasate’ne Cake & Cookies semakin dikenal sebagai produsen kue kering lokal yang berkualitas di Sorong. Bagi Anda yang ingin memesan silahkan kontak Nomor WA 081344666771. (Anisa Mutmainah)
Komentar