“Untuk jadwal pelajaran, kami bagi dalam dua shift. Shift pertama dari jam 08.00 WIT sampai jam 09.20 WIT dan shift kedua dari jam 10.00 sampai jam 12.00 WIT. Satu kelas ada yang 16 anak dan 10 anak, mereka duduknya jarak,” tandasnya.
Kepala SMP Negeri 2 Kota Sorong Arif Abdullah Husain mengatakan, proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 menggunakan sistem berjenjang. Hal ini karena mempertimbangkan jumlah siswa yang mencapai seribu lebih.
“Kita disini menggunakan sistem berjenjang, ini karena mempertimbangkan jumlah siswa yang terlalu banyak yaitu hampir 1000 orang. Jadi kita bagi, untuk hari pertama atau hari senin itu kelas tujuh, hari selasa kelas delapan, hari rabu kelas sembilan, nanti hari Kamis kembali lagi kelas tujuh dan seterusnya. Jadi dalam satu minggu siswa hanya melakukan tatap muka dua kali,” terang Arif.
Kemudian untuk prokesnya, sambung Arif, biasanya dalam 1 kelas 32 orang siswa. Namun karena dimasa pandemi, maka satu kelas hanya diisi 50 persen siswa atau 16 orang saja dengan menjaga jarak.
“Sebelum masuk kelas, siswa diukur suhu tubuh, kemudian cuci tangan dan didalam kelas disiapkan handsanitiser. Bagi guru yang mengajar, harus menggunakan faceshild. Kami tidak ada waktu istirahat, untuk jam pelajaran 2 jam 40 menit,” tutupnya. (Oke)
Komentar