SORONG,- Menempuh jarak berkilo meter dan sekitar satu jam menuju pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusu (KEK) Sorong, Tim United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) bersama konsultan dari Komunologi disambut salah seorang perwakilan dari Universitas Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong dan sejumlah mahasiwa PKL UNIMUDA.
Setelah menyapa, tim pun melanjutkan perjalanan menggunakan perahu fiber milik sekolah ke Kampung Arar. Sekitar 20 menit, perjalanan laut dari pelabuhan KEK menuju kampung Arar. Setibanya didermaga, sejumlah anak sekolah berseragam biru berjejer rapi di jembatan dermaga. Tak ketinggalan alat musik tambur, sebagai salah satu tradisi selamat datang ditabuh. Penyambutan pelajar dan warga Kampung Arar memang diluar ekspetasi, karena tim tidak mengetahui akan ada penyambutan semeriah ini.
“Masyarakat sini sangat senang kalau ada tamu dari luar Kampung Arar, beginilah cara masyarakat menyambut tamu dan mengucapkan terima kasih kepada tamu yang sudah bertandang ke kampung ini,” ujar Kepala SMP UNIMUDA, Arifin.
Berjalan kaki sekitar satu kilo meter, tim pun memasuki kawasan sekolah dengan protokol kesehatan Covid -19, Kepala SMP UNIMUDA tanpa diperintah memberikan contoh untuk mencuci tangan sebelum memasuki ruang pertemuan, kursi pun diatur berjarak agar tak meninbulkan kerumunan. Semua pelajar, guru dan tamu wajib menggunakan masker.
Kedatangan tim UNICEF ini guna mendukung Program Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) yang dirancang untuk mendukung peserta didik dan tenaga pendidik mengembangkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan komprehensif tentang berbagai topik penelitian meliputi keseteraan gender, keamanan menggunakan internet serta perundungan atau bullying.
Saat ditemui awak media, Rabu (13/10/21), Kepala Kantor UNICEF Perwakilan Papua dan Papua Barat, Aminuddin Mohammad Ramdan mengatakan UNICEF dengan Program PKH yang salah satunya dilaksanakan di SMP Universitas Muhammadiyah (UNIMUDA) Pulau Arar Kabupaten Sorong yakni UNICEF memberikan bantuan buku sebanyak 90 eksemplar yang diserahkan langsung kepada kepala kampung dan diteruskan kepada pihak sekolah.
Dijelaskan, bahwa buku tersebut terdiri dari buku panduan pengajaran kecakapan hidup, buku tugas untuk peserta didik serta paspor untuk pengenalan hak anak.
“Jadi, fungsinya buku yang diberikan kepada tenaga pendidik membantu secara sistematis pengajaran program PKH ini terhadap peserta didik, dan juga untuk peserta didik buku yang diberikan berisikan materi sehingga dapat dipahami pada saat pembelajaran di sekolah nantinya,” terang Aminuddin.
Pada kesempatan yang sama, Ia membeberkan bahwa SMP UNIMUDA Pulau Arar dipilih dikarenakan SMP ini sudah lama bekerjasama dengan UNICEF dan selalu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sorong sehingga salah satunya pihak kami diarahkan terhadap sekolah ini.
“Semoga dengan bantuan buku untuk menunjang kegiatan PKH di sekolah dan program ini dapat berjalan efektif dengan upaya memberikan dampak besar dari program yang kami berikan, sehingga lahirlah pemimpin dari Kampung Arar untuk Kabupaten Sorong terkhusus Negeri ini. Sebagaimana Motto sekolah ini, Terkecil tidak membuat kita kecil,” harap Ramdan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMP UNIMUDA Pulau Arar, Arifin menuturkan bahwa pihak sekolah sangat mengapresiasi terhadap program PKH yang digagas UNICEF, di sekolah terpencil dan di pelosok ini terdapat sentuhan tangan dan perhatian besar dari UNICEF terhadap sekolah kami sehingga pihak sekolah mengapresiasi hal tersebut.
“Terpencil tak membuat kita kecil,” beber moto dari kepsek.
Lebih lanjut, kedepannya dengan adanya program PKH pemahaman peserta didik tentang Keterampilan Hidup akan lebih baik dengan salah satunya buku yang diberikan.
Saat ditanyakan lebih mendalam oleh awak media terhadap kasus perundungan yang marak terjadi, pihak sekolah menyatakan belum menerima informasi tersebut disekolah yang dipimpinnya.
“Alhamdulillah pihak sekolah belum menemukan kasus perundungan yang terjadi di satuan pendidikannya”, terang kepsek.
Ia berharap bahwa peserta didik menjadi insan yang lebih baik sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan sekolah itu sendiri yaitu tidak saja berlimu tapi juga berakhlak baik.
Sebelumnya, Rektor UNIMUDA, Rustamaji mengatakan bahwa hasil penelitian membuktikan bahwa 83 persen soft skill atau kecakapan hidup Remaja menjadi pengaruh besar dalam keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Sehingga bukan saja berkualitas dalam akademik atau sekedar nilai namum juga kepribadiannya. Sehingga diharapkan melalui lembaga pendidikan, sekolah atau kampus lebih banyak memporsikan mengenai pendidikan keterampilan hidup kepada peserta didik. (Jharu/Oke)
Komentar