SORONG, PBD- Direktur RSUD Sele Be Solu, drg. Susi Petronela Jitmau, menanggapi soal aksi demo yang dilakukan para nakes didepan Halaman Rumah Sakit, Senin (7/8/23). Usai melakukan pertemuan pacsa demo dengan beberapa tenaga medis, dirinya mengatakan bahwa hak-hak dari dokter dan perawat sudah ada hanya saja sedang berproses.
“Selaku direktur hanya sebagai penghubung antara teman-teman nakes dan juga pemerintah kota, dan kami direksi sudah melakukan tugas kami untuk insentif sudah dilakukan pembayaran dari bulan Januari-Februari selanjutnya sedang berproses,” ucapnya, (7/8/23).
Jelasnya, untuk spesialis dan IGD mereka telah minta permohonan bantuan ke Pemprov PBD dan sudah ada penandatanganan hibah alat kesehatan tetapi juga bantuan keuangan kepada Wali Kota Sorong.
“Itu sudah ada penandatanganan sehingga semuanya dalam proses sedang pengajuan, ini karena menyangkut keuangan jadi sedang melakukan proses untuk persiapan-persiapan dokumen,” ungkapnya.
Dikatakan Susi, ketersediaan anggaran memang ada, hanya saja pihaknya berada dibawah Pemkot Sorong dan kota menyiapkan 4 kali dalam satu bulan sesuai kemampuan keuangan daerah dalam DPA Induk.
“Sisa 8 bulan kami sudah upayakan saya tugasnya membantu Pak Wali maka harus mengupayakan agar mendapatkan kekurangan itu untuk memenuhi kebutuhan teman-teman,” bebernya.
Susi bilang, mereka sudah melakukan upaya dengan menyampaikan proposal kepada Pemprov PBD dan dijawab dengan hibah dimana sudah mengakomodir 8 bulan untuk dokter spesialis dan dokter IGD.
“Sebelumnya dokter IGD tidak bisa direkrut selama beberapa tahun karena mereka bekerja tanpa ada ikatan PKS, tapi tahun ini direksi berupaya merekrut 3 orang dokter bantu di IGD untuk diberikan Insentif,” tegasnya.
Sambungannya, bagi nakes yang awalnya 4 bulan sudah kami upayakan melalui komunikasi dengan pihak bagian keuangan kota dan mereka akan diakomodir kekurangannya dalam anggaran perubahan.
“Jadi saya rasa ini hanya masalah waktu dan kesabaran karena semua sedang proses sebagai bukti tanggung jawab kami sudah membayar dari bulan Januari-Februari yang awalnya hanya 3 kali sesuai petunjuk,” tandasnya.
Sehingga, Ia berharap agar tetap bersabar karena langkah berikut pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk bisa mengakomodir lagi sebagai talangan. Tambahnya, itu upaya mereka sebagai direksi jika memang diberikan izin dari pemerintah kota dan itupun kembali lagi pada kemampuan keuangan kota dan rumah sakit. (Mewa)
Komentar