Mobil yang saya naiki ternyata hanya membawa saya dengan sopir, untuk memecah keheningan diperjalanan akhirnya saya memberanikan diri membuka percakapan dengan pak sopir. Pertama saya perkenalkan nama saya, dan saya lanjutkan dengan sedikit bertanya pada pak sopir mengenai berapa lama perjalanan akan kami tempuh. Setelah terasa cukup perkenalannya, pak sopir pun mulai bercerita dan sesekali ditimpali dengan guyonan oleh saya.
Perjalanan yang lumayan menguras adrenalin, karena jalan yang kami lewati sangat berlumpur dan licin, tapi untunglah disetiap perjalanan yang begitu ekstrim kami disuguhkan pemandangan laut yang terbentang luas di sisi kiri mobil saat berangkat dari Sorong menuju Tambrauw.
Sopir yang membawa saya tidak usah diragukan kemampuannya, dengan jalan yang berlumpur, licin dan tanjakan yang curam kami dan rombongan sampai di perbatasan Sorong dan Tambrauw, kampung yang Kami singgahi adalah Salamkai.
Kami dan rombongan berangkat dari Sorong sekitar jam 13:00 WIT dan tiba di Salamkai jam 15:15 WIT, kami langsung disambut dengan tarian Selamat Datang oleh masyarakat setempat.
Komentar