Siapkan SDM Provinsi Papua Selatan, Ekbang Unmus Cetak Mahasiswa OAP Jadi Analisis Perencanaan

MERAUKE – Guna menyiapkan Sumber Daya Manusia di Provinsi Papua Selatan, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Universitas Musamus (Unmus), Romualdus Maro Djanggo membuat gebrakan program baru “Ekbang Bisa”.

Program tersebut bertujuan untuk mencetak para mahasiswa khususnya Orang Asli Papua (OAP) menjadi seorang analisis perencanaan yang handal dan berkompeten.

____ ____ ____ ____

“Program ini saya mendorong pembinaan secara berjenjang dan berkelanjutan bagi mahasiswa Orang Asli Papua untuk memiliki basic tersendiri menjadi seorang analisis perencanaan. Selain memperoleh mata pelajaran ekonomi makro dan mikro juga kemampuan berbahasa inggris, komputer atau dunia IT,” tutur Ketua Jurusan Ekbang Unmus, Romualdus TP Maro Djanggo kepada Sorongnews.com, Senin (9/1/2023).

Dikatakan, pihaknya telah menggandeng dosen praktisi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Merauke untuk mendampingi mahasiswa OAP Ekbang belajar melakukan pencarian data, perhitungan statistik dan lain-lain.

Selain itu, menggandeng dosen Bahasa Inggris dalam memberikan pendampingan secara khusus kepada mahasiswa OAP Ekbang.

“Saya menerjemahkan apa yang disampaikan oleh Pak Rektor yaitu memberikan perhatian khusus terhadap mahassiswa OAP. Sehingga tidak saja membantu dibidang administrasi namun saya coba menggali potensi mahasiswa Papua dan memacu semangat juang mereka agar ilmu yang didapat dari perkuliahan, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Pria kelahiran Ende 17 Mei 1983 ini menilai, ilmu bahasa inggris dan IT menjadi salah satu mata kuliah yang sangat penting serta perlu diaplikasikan secara kontinyu.

Melihat kendala dibidang tersebut yang dialami oleh mahasiswa OAP Ekbang untuk bersaing dengan mahasiswa lainnya hingga menyebabkan kurang percaya diri atau minder.

Lulusan Magister Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan Universitas Hasanuddin (Unhas) 2018 mengungkapkan, jumlah mahasiswa OAP Ekbang memang lebih mendominasi karena mencapai hingga 68 persen orang.

“Saya berpesan khusus kepada mahasiswa-mahasiswi di Provinsi Papua Selatan giatlah belajar agar mampu beradaptasi dengan arus global yang luarbiasa maju,” ajak Romi Maro, sapaan akrabnya.

Menurut dosen yang memiliki hobi Karate INKAI ini, program Ekbang Bisa telah memberikan dampak positif bagi mahasiswa OAP.

Jika sebelumnya banyak mahasiswa OAP terputus kuliah saat sudah memasuki semester 3 dan 5, kini mampu bertahah hingga semester akhir.

Bahkan, jebolan Ekbang Unmus telah mengisi dunia perbankan, staf administrasi rumah sakit, staf keuangan, Departemen Agama, perusahaan di wilayah Papua Selatan bahkan hingga Jakarta.

Kajur Ekbang Unmus ini pun melakukan jemput bola mencari mahasiswa ambang batas 2014 hingga 2017 yang belum selesai.

Pihaknya siap membantu penyelesaian problem yang dialami mahasiswa tanpa mengabaikan kualitas seorang analisis perencanaan.

“Saya berharap sebagai seorang staf pengajar sekaligus menjadi ujung tombak di Jurusan Ekbang agar mahasiswa khususnya OAP mampu beradaptasi dan bersaing bersama saudara-saudara lain di Provinsi Papua Selatan,” tandasnya. (Hidayatillah)

Komentar