MAYBRAT, PBD – Danrem 181/PVT Sorong, Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan bersama Penjabat Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu, Pelaksana Harian (Plh) Sekda, Ferdinandus Taa, para pimpinan OPD serta rombongan mendatangi tiga kampung yang ikut aksi damai tolak kehadiran aparat TNI beberapa hari lalu.
Tiga kampung itu, Kampung Bori, Kokas dan Konja. Tujuan kedatangan Danrem bersama Penjabat Bupati serta rombongan pada tiga kampung ini, untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat (asmara). Kemudian menjelaskan soal kehadiran dari pada prajurit TNI di kampung semata – mata untuk membantu pemerintah daerah dan warga.
Danrem dan rombongan lakukan kunjungan ditiga kampung ini dimulai dari siang hingga malam hari. Rombongan star dari lapangan kantor bupati pukul 13.38 WIT dengan tujuan pertama Kampung Bori, sorenya menuju ke Kokas dan terakhir Konja Raya hingga pukul 21.00 WIT malam.
Penjabat Bupati menjelaskan bahwa, tugas utama pemerintah daerah adalah melayani warga masyarakat. Didalam melayani warga tentunya mendahulukan kondisi keamanan. Bila sudah aman, pembangunan tentunya di daerah akan jalan secara baik. Tidak hanya terkait infrastruktur, tapi juga Sumber Daya Manusia (SDM).
“Untuk memberikan jaminan kemanan kami minta bantuan dari pihak keamanan yakni, bantuan Danrem sehingga pembangunan di Maybrat nantinya bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kami juga memohon agar warga ikut membantu sehingga semua bisa berjalan,” ujar Bernhard.
Ditambahkannya, pembangunan yang akan dilakukan di daerah Maybrat tidak lain untuk semata-mata kepentingan warga. Sehingga warga juga bisa melakukan aktivitas secara. Yang paling perlu diketahui bahwa tidak ada niat pemerintah untuk mencelakai warganya melainkan memberi yang terbaik.
Sementara, Danrem 181/PVT Sorong, Juniras Lumbantoruan tambahkan, wilayah Maybrat ini seperti gadis cantik yang perlu perhatian penuh. Ia juga atas nama satuan minta maaf jika ada kekurangan prajurit TNI yang tugas di kampung-kampung.
“Kami sadari memang kehadiran prajurit TNI di kampung-kampung ini terlalu dadakan. Oleh karena itu, kami meminta maaf dimana sebelumnya tidak dilakukan sosialisasi lebih dulu. Intinya, kami hadir untuk memberikan kenyamanan dan ingin membantu warga di Maybrat,” ujar Danrem.
Menurut Danrem, pemerintah Maybrat akan melakukan pembangunan yang lebih besar. Olehnya harus dibantu agar pembangunan ini cepat berjalan. Ia mengajak warga untuk sama-sama membantu sehingga Maybrat lebih maju seperti daerah lain.
“Saya juga minta kepada warga untuk tidak lagi mengkonsumsi minuman keras (miras) walaupun tergolong lokal. Miras ini adalah pemicu perselisihan atau kesalah pahaman antar sesama apalagi berlebihan. Sehingga lebih baik tidak usah minum, sebab mabuk itu sakit,” tutupnya. (Valdo)
Komentar