Sanusi Rahaningmas Sebut Ada Pembiaran Dari Polisi Terkait Insiden Double O

SORONG,- Anggota DPD RI, Sanusi Rahaningmas menilai kinerja personil Polres Sorong Timur tidak bijak dalam mengambil keputusan sehingga mengakibatkan hilangnya puluhan nyawa dengan kejadian kebakaran THM Double O, Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/22).

“Kita sesali, kita menyesal atas kejadian yang terjadi, dan saya secara pribadi tidak menyalahkan siapa-siapa, tapi saya menyalahkan pihak aparat dalam hal ini pihak kepolisian Sorong timur,” tegas Sanusi, Selasa siang (25/1/22) saat melayat di rumah duka Almarhum Khani Rumaf.

____ ____ ____ ____

Dikatakannya, Ia telah menghubungi Kapolsek Sorong timur sebelum terjadinya insiden kebakaran THM tersebut.

“Saya kemarin sudah telpon Kapolsek Sorong timur, saya ancam beliau, kemudian saya katakan, kamu lari sampai mana saya akan kejar, karena kalau itu polisi bijak tidak mungkin terjadi seperti ini,” tuturnya.

Menurutnya, kejadian ini bermula pada malam minggu beberapa hari yang lalu. Dinilainya kejadian yang terjadi saling berentetan hingga saat ini, yang dimana seharusnya Double O tidak boleh dibuka, tutup sementara sampai penyelesaian dari beberapa pihak terkait rampung, akan tetapi pihak kepolisian Sorong timur mengizinkan dibukanya THM Double O.

Dimana sambungannya, ini merupakan kelalaian dari Polsek Sorong timur ini sendiri. Pihak kepolisian Sorong timur memberanikan membuka Double O, kalau dibuka kenapa tidak disiagakan aparat di lokasi tersebut, tetapi malah yang berjaga kelompok masyarakat dengan berbekal senjata tajam.

“Kita semuanya yang namanya hidup dan mati ditangan Allah, ditangan Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi kalau kematian seperti ini pasti membangkit amarah, semua pasti merasakan,” kata Anggota DPD RI Sanusi Rahaningmas.

Pada kesempatan yang sama, Ia berharap semua pihak dapat menahan diri dan tak menerima isu yang tak benar kebenarannya diluar sana, dan lebih bijak terhadap masalah yang terjadi.

“Sekali lagi, saya sangat sesali atas kejadian ini, kalau aparat bijak dari awal pasti tidak akan terjadi hal yang tak diinginkan,” lugasnya.

Dari informasi yang dihimpun media ini, kedua belah pihak yang berselisih paham telah dilakukan mediasi untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan dapat terjadi. (Jharu)

Komentar