SORONG, – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Kampung Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat yang berhasil lolos menjadi 50 desa wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, Rabu (27/10/21).
Dalam kunjungannya, Sandi disambut dengan adat selamat datang oleh warga setempat berupa injak piring, tarian cakalele dan suling tambur. Bersama pemain suling tambur, Sandiaga Uno yang terlihat didampingi anggota DPR RI Dapil Papua Barat, Robert Kardinal, Bupati-Wakil Bupati Raja Ampat, Ketua Asosiasi Desa Wisata (ADEWI), dan pejabat Kemenparekraf lainnya menuju pendopo untuk mendengarkan pemaparan dari ketua kelompok sadar wisata (pok Darwis), Ronald Mambrasar.
Saat ketua kelompok memaparkan potensi alam dan wisata di desa Arborek, Ia juga memperkenalkan potensi ekonomi kreatif dan kuliner. Salah seorang Mama Papua bernama Yuni yang kesehariannya merupakan pengrajin anyaman noken dan topi Khas Arborek mencurahkan isi hatinya kepada Menparekraf Sandiaga Uno terkait dengan kurang dikenalnya karya mereka akibat Pandemi Covid-19.
“Sebelumnya ada pameran di kabupaten sehingga kami bisa jual disana, tapi sekarang ini karena pandemi tidak ada pameran maka penjualan juga tidak ada. Sedangkan bila menjual online ongkos kirimnya terlalu mahal,” kata perempuan yang berpakaian batik papua berwarna biru dihadapan Menteri.
Sedangkan wisatawan yang datang juga jarang beli produknya. Menurut Mama Yuni wisatawan yang datang hanya meminjam karyanya untuk foto-foto saja. Sehingga, walaupun banyak wisatawan pemasukan untuk para pengrajin tidak ada peningkatan. Untuk itu, dia meminta kepada Sandi bisa memberi tahu kepada wisatawan membeli kerajinan karya warga desa Arborek.
Sementara, Sandiaga meminta kepada Mama Yuni dan pelaku usaha lainnya untuk terus berkarya karena dirinya dan yang lainnya akan membantu pemasaran dari karya kerajinan dari Desa Arborek. Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan kampanye Rojali yang singkatan dari Rombongan Jadi Beli. Untuk itu diawali dari Mas mentri yang akan membeli karya dari warga desa Arborek, dia berharap apa yang dilakukannya bisa membantu membangkitkan lagi karya kerajinan dari masyarakat desa Arborek sehingga perekonomian masyarakat bisa kembali normal bahkan meningkat dari sebelumnya.
“Nanti kita kampanyekan Rojali, jadi siapa yang melihat souvenir ini langsung beli. Jangan Rohali atau rombongan hanya lihat-lihat saja,” katanya.
Lebih lanjut Sandi menjelaskan, Rojali adalah pengejawantahan dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Sandi menegaskan, kecintaan dan kebanggaan akan produk daerah tidak cukup hanya diucapkan tetapi harus dibuktikan dengan membeli dan menggunakan produk kerajinan daerah. Jadi ini adalah salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga membangkitkan ekonomi semuanya.
Selain memborong hasil karya kampung Arborek, Sandiaga juga berkesempatan mencicipi kuliner khas kampung setemapat yaitu, Makanan terbuat dari buah Mangrove yang biasa disebut Aiwon oleh masyarakat setempat, Ubi Porang atau Manikur dan Ingkuy alias Bia Kodok serta papeda khas masyarakat setempat.
Pada kesempatan tersebut, Sandi juga menyerahkan perlengkapan Cleaning, Health, Security dan Environment (CHSE) kepada pelaku usaha, Pok Darwis dan Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat. CHSE diharapkan dapat menjadi salah satu panduan pelaku usaha agar tetap aman menjalankan usaha wisata ditengah Pandemi Covid-19. (Oke)
Komentar