Redaksi Sorongnews.com Ungkap Modus Love Scamming, Polisi Gadungan, Video Call Mesum Hingga Judi Online

SORONG, PBD – Fenomena love scamming atau penipuan asmara kembali terbongkar. Kali ini, investigasi dilakukan langsung oleh Pemimpin Redaksi Sorongnews.com, yang menjalankan eksperimen pribadi untuk mengungkap modus pelaku di media sosial.

Hasilnya, ditemukan akun palsu bernama Firman Sentosa, yang mengaku sebagai perwira polisi duda tiga tahun dengan dua anak. Tidak hanya itu, muncul pula sosok Papa Akhil, yang mengaku sebagai bintara polisi dengan status duda dan juga memiliki dua anak.

Keduanya menggunakan identitas aparat kepolisian sebagai topeng, dengan pola pendekatan emosional khas love scam. Pelaku mengaku duda, penuh perhatian, dan berusaha menimbulkan rasa simpati dari calon korban.

Dari Rayuan Manis ke Ajakan Mesum

Dalam percakapan yang dilakukan, akun tersebut awalnya menebar perhatian, menyapa dengan kata-kata romantis, hingga cepat mengungkapkan cinta. Durasi perkenalan sangat singkat sekitar seminggu.

“Awalnya basa-basi, cerita pekerjaan, keluarga dan hubungan masa depan, tapi lama-lama percakapan diarahkan ke hal-hal pribadi. Untuk membuktikan mereka serius, biasanya mereka video call. Tapi videonya terlihat kalau fake atau duplikasi tidak jernih seperti menggunakan dua HP. Sampai akhirnya mereka minta video call dengan nada mesum. Itu jelas indikasi sextortion. Kalau korban lengah, rekaman bisa dipakai untuk pemerasan,” ungkap Pemimpin Redaksi Sorongnews.com usai melakukan eksperimen tersebut.

Tidak berhenti di situ, Ia juga membagikan pengalaman emosional yang dialaminya dalam eksperimen tersebut.

“Sebagai jurnalis, saya mencoba masuk ke dalam skenario mereka. Saya pura-pura jadi target. Rasanya aneh sekali, karena pola rayuan mereka mirip dengan kasus yang sudah banyak diberitakan. Dari awal manis, tapi ujungnya selalu sama alasannya divonis dokter terkena gangguan prostat dan diarahkan ke hubungan intim daring yang berbahaya,” tegasnya.

Ia mengatakan akun-akun fake ini kerap menggunakan identitas aparat negara untuk meyakinkan korban. Seragam polisi atau status duda dengan anak digunakan untuk membangun rasa aman dan empati.

“Jangan mudah percaya dengan foto berseragam atau cerita keluarga yang menyentuh hati. Itu seringkali hanya rekayasa. Verifikasi selalu diperlukan,” ungkap Olha.

Capture Situs judi ala pria Malaysia/SN

Berbeda dengan kedua akun yang diketahui dari nomor kontak WA berada di Jambi Indonesia itu, akun fake dengan modus serupa berasal dari nomor Malaysia dengan menggunakan foto profil model dan bernomor kode negara +60.

Tidak terburu-buru dalam mengejar korban seperti akun fake asal Indonesia. Akun fake asal Malaysia cukup lama sekitar sebulan, melakukan pendekatan yang intens sebelum menjebak korban untuk masuk situs judi online asal Singapura, MBS (Marina Bay Sands).

“Korban akan dipandu masuk ke situs judi online dengan alasan Ia manager IT situs tersebut dan uji coba ratusan juta rupiah untuk deposit dan bermain taruhan. Setelah korban tahu cara permainannya, kemudian diajak untuk bergabung. Kalau tidak bergabung, pelaku akan marah, emosional dan mengatakan korban dengan hal-hal yang buruk,” ujar Olha.

Tips Perlindungan Digital

Pemimpin Redaksi Sorongnews.com yang juga dosen Jurnalistik di IAIN Sorong juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar tidak menjadi korban. Ia membagikan sejumlah langkah praktis:

  1. Verifikasi akun yang mengajak pertemanan, biasanya akun fake pertemanan masih terbatas dan mayoritas perempuan.
  2. Ambil beberapa foto unggahan di akun fake dan lakukan verifikasi dengan alat bantu google foto untuk menelusuri foto tersebut milik siapa.
  3. Jangan pernah mengirim uang atau data pribadi ke orang yang baru dikenal online.
  4. Tolak ajakan video call bernuansa mesum dari orang asing.
  5. Segera blokir dan laporkan akun mencurigakan.
  6. Bila sudah jadi korban, simpan bukti, jangan menuruti permintaan pelaku, dan segera lapor ke kepolisian.
  7. Atur privasi media sosial dengan ketat untuk mencegah pencurian data.

Eksperimen ini membuktikan bahwa love scam masih marak dan terus berkembang. Dari rayuan asmara, kisah keluarga palsu, hingga jebakan video call mesum dan perjudian, semuanya berujung pada tujuan sama mengeksploitasi korban secara emosional dan finansial.

“Sebagai media lokal, kami di Sorongnews.com merasa penting untuk terus mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada wajah manis di balik akun palsu. Jangan biarkan kehangatan semu berubah menjadi penyesalan seumur hidup,” tutup Pemimpin Redaksi. (Azharu)

Komentar