RAJA AMPAT, PBD – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Raja Ampat mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pengelola MBG dapur 1 Waisai, Dinas Kesehatan, orang tua pelajar, dan pihak Sekolah, terkait dugaan keracunan MBG yang menimpa pelajar. RDP berlangsung di Gedung DPRK Raja Ampat, Selasa (2/12/2025).
RDP ini digelar untuk mencari klarifikasi dan memastikan penyebab kejadian tersebut.
Anggota DPRK Raja Ampat, Anwar Kopong, menegaskan bahwa yang bertanggung jawab atas kejadian itu adalah bagian gizi dan dapur SPPG 1 Waisai. Hal ini karena mereka yang menyiapkan dan mengolah MBG yang dikonsumsi pelajar.
“Kami meminta agar pihak gizi dan dapur MBG 1 bertanggung jawab atas kejadian ini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa,” ujarnya .
Ia menekankan bahwa keracunan yang dialami pelajar tak bisa dianggap main-main karena ini menyangkut kesehatan dan keselamatan anak-anak. Apalagi Program MBG merupakan program Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, sehingga harus dijalankan dengan baik.
Lanjut Anwar, sistem kerja dan OSP (Operasi Standar Prosedur) yang ada di setiap dapur MBG di Waisai harus ada evaluasi sehingga tidak terjadi hal serupa. Hal ini untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan aman dan sehat bagi pelajar.
Ia juga meminta dukungan pihak Sekolah untuk memastikan MBG setelah dibawa ke sekolah langsung dapat dikonsumsi oleh pelajar.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRK Raja Ampat, Moh. Taufik Sarasa meminta Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelola MBG dapur 1, 2, dan dapur 3.
“Kami mengakui bahwa jumlah penerima manfaat MBG cukup tinggi, sekitar 2.400, sehingga risiko kelalaian tidak bisa dihindari. Ini merupakan kelalaian luar biasa yang tidak bisa dihindari, bukan faktor sengaja,” ujar Moh. Taufik Sarasa ketika diwanwacarai awak media usai RDP tersebut.
Ia berharap ada penambahan dapur MBG di Waisai untuk meningkatkan pelayanan. Ia juga meminta Ketua Satgas Raja Ampat mempertimbangkan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), terutama di distrik-distrik.
Dalam pernyataannya, Taufik mendesak pemerintah untuk memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke distrik-distrik di Raja Ampat.
“Dengan perluasan program MBG, seluruh pelajar di Raja Ampat dapat menikmati manfaatnya dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Pelajar di distrik-distrik juga ingin dapat program MBG, yang merupakan program Presiden,” pungkasnya. (David)









Komentar