SORONG, PBD – Ikatan Cendikiawa Awam Katolik Papua (ICAKAP) menggelar rapat kerja nasional IV di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (29/7/24).
Ketua panitia kegiatan, Paulinho Tawer, sekaligus ketua DPD ICAKAP PBD dalam laporannya mengatakan bahwa Rakernas IV ini mengambil tema menyelamatkan hutan dan manusia Papua dari yang tersisa merupakan komitmen warga Katolik dalam turut serta menjaga hutan dan manusia Papua yang tersisa sampai saat ini.
Selain itu, tujuan dari Rakernas ini adalah untuk mengkonsolidasikan potensi seluruh umat Katolik agar satu pintu, satu kordinasi, menyatukan presepsi, menangkap isu lokal di tanah Papua kemudian menghadirkan nara sumber bakal calon Gubernur untuk menyampaikan strategi arah programnya 5 tahun kemudian.
“Sehingga umat Katolik tidak datang ke TPS sekedar berikan hak suara tapi punya referensi siapa yang akan dipilih,” ujar Paulinho.
Tujuan berikutnya adalah mengkoordinir organisasi kemasyarakatan warga Katolik, seperti WKRI, PMKRI, Pemuda Katolik dan ormas katolik lainnnya, agar ICAKAP sebagai payung semua ormas tersebut.
Selain itu, giat tersebut untuk sinkronisasi setiap program agar dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“ICAKAP terpanggil Bersama Dengan pemerintah. Tidak cukup mengkritisi tapi juga dapat seiya sekata membangun tanah Papua,” ujar Paulinho Tawer.
Adapun peserta yang hadir berasal dari DPP ICAKAP, 6 DPD Provinsi se tanah Papua dan 42 DPC se tanah Papua. Perwakilan MRP se tanah Papua, Pastor Paroki, dewan paroki dan ketua lingkungan merupakan struktur gereja yang jelas.
Ketua Umum ICAKAP Papua, Octoviaen Geraldus Bidana, dalam rakernas akan dirumuskan sebuah program kerja yang berdasarkan pokok-pokok pemikiran dari setiap peserta.
“Terutama kami akan bahas mengenai permasalahan hutan dan masyarakat itu sendiri, agar tidak merugikan masyarakat. Kami juga mendorong untuk permasalahan Hak Asasi Manusia dapat diselesaikan dengan baik di tanah Papua,” ujar Octovien.
Diharapkan melalui forum seperti ini, akan banyak kesepahaman dalam melihat keberadaan hutan di Papua sebagai penyangga oksigen terbesar di dunia setelah Amazon dan Kongo.
Ia pun berharap pemimpin di tanah Papua dalam perencanaan pembangunan 5 tahun kedepan, memasukan program-program yang melindungi hutan dan manusia di Papua yang tersisa saat ini.
“Kita tidak tahu 5 sampai 10 tahun kedepan, apakah entitas manusia dan hutan Papua itu masih terjaga atau tidak diatas tanah ini,” tanya Kadis Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang ini tegas.
Sementara, mewakili Pj Gubernur Papua Barat Daya, Yusdi Lamatenggo mengatakan agar Rakernas ICAKAP dapat merumuskan program-program kerja yang mengakomodir kepentingan masyarakat.
“Untuk memastikan kepentingan masyarakat, maka jangan mengutamakan diri sendiri atau golongan saja. Mari jauhi sikap permusuhan, tumbuhkan rasa kebersamaan, saling membantu, rendah hati agar hidup dalam kebaikan, keberagaman, harmoni dan perdamaian. Sekali lagi selamat mengikuti rapat nasional, junjung nilai kebenaran dan keadilan,” pesan Kepala Dinas Pariwisata, pemuda dan olah raga Provinsi Papua Barat Daya membacakan amanah Pj Gubernur Papua Barat Daya.
Rakernas tersebut dimeriahkan dengan MC, Mas Yewen, Komika ternama Indonesia yang membawa suasana Rakernas berjalan meriah dan penuh keakraban. (Oke)
Komentar