Terkait dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19, sebagian besar melakukan isolasi mandiri, serta tetap melakukan pemantauan situasi dan pertimbangan masalah keamanan di tempat tinggal masing-masing.
“Jika tempat tinggal tidak memungkinkan untuk dilakukan isolasi mandiri, maka bisa dianjurkan untuk diisolasi di Diklat Kampung Salak,” terangnya.
Sementara itu sejumlah warga mengeluhkan dan berharap penutupan puskesmas dan rumah sakit tidak kembali terulang, mengingat secara tidak langsung warga diminta untuk dilarang sakit.
“Anak Saya ini waktu itu mau melahirkan, kasihan di RSUD Sele Be Solu tutup, RS Herlina juga, apalagi di Puskesmas. Orang melahirkan putar-putar cari tempat, akhirnya mau tidak mau panggil bidan melahirkan dirumah. Kalau panggil bidan kan tidak bisa pakai BPJS, jadi kami harus bayar lagi ke bidan,” terang Wati warga Kilo Meter 10 masuk.
Selain Wati, warga lainnya, Onisimus mengatakan tidak bisa pergi berobat ke puskesmas karena ditutup. Saat ia mau pergi ke Puskesmas lainnya buat berobat ditolak karena bukan warga tempat pelayanan. Ia pun terpaksa menuju apotek buat membeli obat.
Ones berharap kepada pemerintah untuk segera menambah fasilitas Rumah Sakit Daerah Covid (RSDC) Kampung Baru sebagai tempat khusus pelayanan Covid 19, sehingga rumah sakit lainnya fokus dalam pengobatan pasien umum. (Oke)
Komentar