MERAUKE, – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua mengukir sejarah baru di cabang olahraga (cabor) gulat. Perdana, iven akbar ini mempertandingkan 18 nomor sekelas iven internasional sport olympic dan Asean Games.
“PON XX Papua ini kita harus berbangga, untuk cabor gulat pertama kali dalam sejarah dipertandingkan sesuai dengan kelas olympic dan Asean games. Jadi, tidak ada kelas yang kita bikin-bikin lagi diluar pengetahuan badan internasional,” tutur Technical Delegate (TD) Cabor Gulat PON XX Papua, Yahya Madjid kepada Sorongnews.com usai memimpin kompetisi gulat di GOR Head Sai Merauke, Papua, Sabtu (9/10/21) malam.
Sebanyak 18 medali emas diperebutkan dengan 18 jenis kelas level sport Olympic.
Dikatakan, PON XX yang menyiapkan 18 medali emas itu dirancang dengan pengetahuan Unit Gulat Dunia (United World Wrestling). Secara otomatis, juara gulat PON XX bisa mengikuti kompetisi internasional Asean Games, Olympic dan sebagainya.
Yahya Madjid mengungkapkan, Indonesia akan mengikutsertakan para juara gulat pada ajang SEA Games di Vietnam yang masih tertunda karena pandemi COVID 19.
“Berapa kelas yang akan kita kirim ke SEA Games tergantung kemampuan Kemenpora dalam hal ini menyampaikan ke KONI pusat dan ke PGSI terkait kemampuan dan target yang akan dicapai, berapa medali dan berapa atlet,” bebernya.
Diakuinya, tidak ful kelas diikutkan kecuali sebagai tuan rumah. Pria murah senyum ini menilai atlet-atlet gulat yang berlaga di PON XX memiliki talenta mumpuni. Bahkan, ada provinsi yang dominan menguasi pergulatan dunia Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantam Selatan.
“Mulai ada beberapa daerah walaupun masih memperoleg juara 2 dan 3 bukan medali emas. Mereka bahkan sebelum ikut PON di masa pandemi COVID 19 tetap adakan try out ke luar negeri untuk mencari jam terbang,” bebernya.
Yahya Madjid bersyukur, perhelatan gulat nasional ini bisa terselenggara hingga hari kedua sebanyak 5 kelas gaya bebas puteri dengan lancar, tertib, dan sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, seluruh peserta lomba hasilnya negatif setelah di swab antigen.
“Saya bangga dengan Panpel, persiapannya dari H-3 sampai sekarang pelaksanaannya baik, tidak menemui hal-hal yang tidak kita inginkan. Juri juga betul-betul sesuai aturan. 15 provinsi yang ikut cabor gulat menjunjung tinggi sportifitas. Kalah menang itu biasa, apalagi PON iven terbesar Indonesia. Selaku TD, Saya berusaha cabor gulat sesuai motto Merauke ‘torang bisa, Merauke hebat,” demikian tandasnya. (Hida)
Komentar