SORONG,- Waisak atau Waisaka merupakan salah satu hari Besar dan Suci bagi seluruh Umat Buddha, hari raya tersebut dirayakan untuk mengenang Kelahiran dan Kematian Sang Buddha, dimana tiap tahun biasanya seluruh umat Buddha akan mengunjungi Wihara untuk melakukan serangkaian proses Ibadah.
Perayaan tersebut juga turut dirasakan oleh Umat Buddha yang berada di Kota Sorong, Papua Barat, dengan telah diberikannya sedikit kelonggaran setelah 2 tahun merayakannya secara terbatas karena pandemi Covid-19.
Hal ini terlihat dari Puluhan umat yang berdatangan untuk melakukan prosesi Ibadah di Vihara Buddha Jayanti, senin (16/5/22).
Kegiatan Ibadah akan dilakukan jelang detik-detik menyambut Waisak pada pukul 11.11 46 detik WIB, namun Wilayah Timur harus tetap ikuti Wilayah Jakarta yakni pada pukul 13 : 11 menit 46 detik, kemudian pada jam tersebut akan lanjutkan dengan melaksanakan meditasi bersama.
Sekretaris Majelis Buddhayana Indonesia Kota Sorong, Romo Sutrisno, saat ditemui sorongnews.com mengatakan bahwa, sebelum adanya perayaan hari ini sudah dilakukan beberapa ritual yang berjalan dengan penuh hikmat.
“Kedua ritual telah dilakukan secara hikmat yang pertama pada (8/5/22) kemarin kami sudah melakukan ritual pemandian patung Buddha sebagai simbol pembersihan dan penyucian diri lahir batin, kemudian yang kedua pada (15/5/22) ritual penyalaan pelita dengan berdoa untuk keselamatan diri sendiri, bangsa, maupun negara,” ujar Romo.
Kegiatan Ibadah tersebut akan dilakukan jelang detik-detik menyambut Waisak pada pukul 11.11 46 detik WIB, namun Wilayah Timur harus tetap menyesuaikan dengan Wilayah Jakarta yakni pada pukul 13 : 11 menit 46 detik, kemudian pada jam tersebut akan lanjutkan dengan melaksanakan meditasi bersama.
“Semoga kita selalu bisa mengawas diri sendiri serta menjadi manusia yang berkualitas, selalu teguh dalam keyakinan yang terpenting dalam diri kita adalah bagaimana kita menjalin toleransi antar umat beragama dan sesama,” harapnya.
Sementara itu, Harsono Syarifudin, usai melakukan meditasi, mengatakan bahwa, sebagai umat patutlah mereka mencontohi sikap dan perilaku dari Sang Buddha, agar dapat menjadi berkat bagi sesama.
“Kita harus belajar teladan dari Sang Buddha supaya kita bisa memaknai dan apa yang sudah diajarkan itu yang harus kita praktekkan Welas tadinya saling menghormati antara umat beragama dengan dengan Indonesia yang begitu beragam ya jadi harus ada kebersamaan supaya Indonesia lebih damai,” harap Harsono yang juga selaku Ketua Yayasan Buddha Jayanti. (Mewa)
Komentar