Penuh Haru, Pj Gubernur Papua Selatan Panen Padi Bersama Petani OAP Merauke

MERAUKE, PAPUA SELATAN – Suasana haru menyelimuti acara panen padi bersama Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dengan petani Orang Asli Papua (OAP) Jalan Gudang Arang, Kelurahan Kamahedoga, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan (PPS), Senin (8/5/23) sore.

Pantauan Sorongnews.com, diawali dengan penyerahan bantuan peralatan pertanian berupa sprayer portable dan pupuk organik cair secara simbolis oleh Pj Gubernur Papua Selatan, Kasrem 174/Anim Ti Waninggap (ATW), dan Kepala Bulog Sub Divre Merauke kepada Kelompok Tani OAP yang merupakan buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Merauke.

Bak pertemuan antara orangtua dan anak, Pj Gubernur Papua Selatan mengungkapkan rasa bangga dan bahagia menyaksikan secara langsung garapan lahan milik Ketua Kelompok Tani (Poktan) TKBM, Yohanes Bapset yang dianggap sebagai sesepuh.

Yohanes Bapset bersama saudara-saudara OAP Gudang Arang dikampung halaman masa kecil gubernur kala mengenyam pendidikan SD Inpres Gudang Arang, kini bisa menanam hingga memetik hasil produksi padi.

“Luarbiasa, ternyata masyarakat kita OAP mampu untuk bertani dibeberapa bidang pertanian,” ucap Apolo Safanpo.

Menurut Pj gubernur, suatu hasil karya luarbiasa dan prestasi yang besar ketika OAP bisa menanam padi karena di Papua Selatan ini secara tradisional, masyarakatnya bermata pencaharian peramu.

Mengumpulkan makanan dari alam. Didepan rumah tersedia banyak ikan dari kali dan laut. Dibelakang rumah ada sagu, tinggal ambil kapanpun mau.

Sebelah kiri rumah, ada sayur dan umbi-umbian. Samping kanan rumah, ada rica. Tak dipungkiri, masyarakat OAP dimanjakan oleh alam.

“Tapi apabila ada OAP mau menanam padi itu prestasi yang patut kita syukuri, banggakan dan terus ditumbuh kembangkan kedepan,” ungkap Mantan Rektor Uncen.

Pj Gubernur PPS berharap kepada ketua poktan TKBM agar meningkatkan produksi padi melebihi panenan dilahan seluas 5 hektar yang kini dipetik.

Seraya meminta Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) PPS untuk terus mendampingi petani OAP melalui pelatihan sebagai motivasi bisa meningkatkan semangat kerja dan produksinya meningkat.

Pj Gubernur Safanpo menjelaskan, ada beberapa hal yang diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian antara lain, ketersediaan lahan yang cukup, bibit yang baik, pupuk dan SDM yang harus dilatih dan didampingi serta peralatan memadai.

“Kita harapkan, Bapak Yohanes Bapset bersama masyarakat bisa meningkatkan produksi padi. Tahun ini diusahakan mulai menanam 2 kali setahun. Kendalanya akan dievaluasi. Kita bantu alat semprot pupuk dulu saat ini, kalau biasanya manual ditabur. Sekarang dibantu sprayer portable sekaligus pupuk cairnya,” kata Apolo Safanpo.

“Kita coba anggarkan bantuan combaign melalui kepala DPPKP Papua Selatan. Kalau bisa ada beberapa kelompok tani disini supaya bisa digunakan bersama,” sambung Pj Gubernur.

Plt Kepala DPPKP PPS, drh Rafael Heri Nugrono menambahkan, bantuan sprayer portable dan pupuk organik cair tersebut bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan melalui DPPKP PPS.

“Kelompok petani OAP ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua TKBM Merauke, Yohanes Bapset mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur Papua Selatan dan jajaran bisa hadir dalam acara panen padi dilahannya.

“Sudah dua tahun kami tanam padi disini namun kesulitan mencari combine ketika panen,” ujarnya.

Yohanes menjelaskan, ia mengajak anggota TKBM Merauke untuk bercocok tanam padi.

Dengan mengingatkan, tak menunggu diberhentikan bekerja dari pelabuhan sudah memiliki pekerjaan lain yang menambah pundi-pundi rezeki.

“Harus bisa belajar yang lain supaya saat tidak aktif kerja di pelabunan, masih ada pekerjaan lain yang dijalani. Bukan diberhentikan kerja, baru belajar,” pesannya.

Yohanes mengakui, dengan menanam padi sudah benar-benar dirasakan manfaatnya dan cukup menjanjikan.

Terlebih, ada toko waserda TKBM Merauke yang siap menampung setiap hasil panen padi petani OAP Gudang Arang.

“Kita tidak mencari tempat pemasaran lagi karena sudah ada waserda TKBM, tempat kami menjual beras,” pungkas Yohanes. (Hidayatillah)

Komentar