Pengakuan BP Jelang Kematian : Putu Bakar Saya Ma !!

 

SORONG, – Hati Ibu mana yang tak hancur, jika mendapati nasib anaknya yang harus berakhir ditangan orang yang dicintai.

Nursia Sahabudin, perempuan paruh baya itu sengaja datang ke Kota Sorong, Papua Barat dari Saumlaki Maluku Tenggara, Minggu (30/5/21) untuk menemui anaknya BP alias Sari yang dilarikan ke rumah sakit, usai dibakar suaminya, Bripka PS di rumah mereka di Pulau Doom Jumat (28/5/21).

Kepada sejumlah wartawan, berikut penuturan Nursiah dikediamannya di Kelurahan Tanjung Kasuari, Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (25/6/21).

1. Sebelum Kejadian Sempat Telepon Dengan Nursia

Sebelum kejadian kebakaran dirumahnya pada Jumat (28/5/21), Sari sempat menelepon Mamanya yang saat itu berafa di kampung Labobar Saumlaki, Maluku Tenggara.

“Hari Jumat jam 8 pagi, Sari telepon mama. Dia bilang besok sabtu mau pulang ke kampung sendirian naik pesawat, nanti suaminya menyusul dari belakang. Sari bilang nanti suruh kakaknya jemput di Bandara Saumlaki,” ujar Nursia.

Hati kecilnya bahagia karena putrinya akan pulang kampung. Usai menerima telepon, Ia pun berbaring dikasur membayangkan putrinya yang akan pulang kampung. Namun selang sejam kemudian, Suaminya mendapatkan telepon dari Yanto, putranya yang tinggal bersama Sari di Dom.

2. Kabar Bahagia Berubah Menjadi Kabar Duka

Kabar bahagia akan rencana kedatangan anaknya, kemudian berubah menjadi kabar duka. Yanto, saudara laki-laki Sari menelpon orang tua Sari di Kampung mengabarkan telah terjadi musibah kebakaran.

“Jam 9 bapak dapat telepon dari Yanto sambil menangis, dia bilang Sari sudah terbakar dengan polisi (Bripka PS). Saya dengar katanya terbakar karena kompor meledak,” ujarnya sambil menangis.

Mendengar anak dan menantunya mendapat musibah, Nursia langsung datang ke Sorong dengan menggunakan pesawat, Minggu (30/5). Ketika sampai di rumah sakit tempat anaknya dirawat, Nursia mengaku merasa ada yang aneh, melihat kondisi luka bakar yang sangat serius ditubuh anaknya. Sehingga dirinya menanyakan kembali kepada anaknya, apakah benar terbakar karena ledakan kompor.

3. Pengakuan Mengejutkan Sari Bikin Hati Nursia Terpukul

Impian sebagai pengantin baru yang kehidupannya bakal berubah usai mempersunting duda polisi beranak 5 ternyata hanyalah impian dari Sari. Menurut Nursia, PS terbilang cukup temperamental dalam rumah tangga. Hal ini baru diungkap Sari saat dirawat di RSUD Sele Be Solu termasuk pengakuannya saat detik-detik Bripka PS membakar dirinya dan direkam oleh keluarga Sari saat berada di Rumah Sakit.

“Waktu di rumah sakit mama tanya, betul Sari kena kompor? Sari bilang tidak mama, Putu bakar Saya. Saya tanya bakar caranya bagaimana, dia buka kompor di belakang, semua pintu dia kunci supaya Saya tidak bisa lari. Lalu Putu berdiri dimuka pintu dengan jarak sekitar 2 meter, terus siram saya pakai minyak tanah dari kepala langsung turun ke badan. Habis itu dia kasih menyala korek terus bakar saya. Dia peluk Saya terus bilang, lebih baik kita dua mati sudah,” kisah Nursiah menceritakan ulang cerita anaknya.

Sari yang tak mau mati dengan cara dibakar, kemudian merontak untuk dilepaskan, tapi Bripka PS semakin kuat mencengkeram tubuh Sari hingga ke kasur.

“Sari lalu merontak dan lari keluar ke belakang, tapi pintu sudah terkunci. Sari bilang tangannya sudah terbakar, makanya tidak bisa buka pintu. Semua pintu terkunci. Akhirnya dia ke kamar mandi, terus masuk ke dalam drum yang berisi air, supaya kasih padam api,” kisahnya sambil menahan tangis.

Selanjutnya Sari berteriak minta tolong beberapa kali. Badannya hampir semua terbakar, kemudian dia lepas baju dan celana dan memberanikan diri lari lewat pintu belakang nyaris telanjang dan tetangga yang mendengarkan teriakan Sari kemudian menolongnya.

Sekujur tubuh Sari melepuh dan harus dirawat selama hampir sebulan di RSUD Sele Be Solu, hingga pada Selasa (22/6/21), Ia tak lagi dapat bertahan dan menghembuskan nafas terakhir disisi keluarga yang mencintainya.

4. Keluarga Berharap Hukuman Setimpal

Meski menyesali anaknya harus Meninggal ditangan orang yang dicintainya. Nursia ikhlas melepas kepergian putrinya. Ia yakin, Allah akan memberikan tempat yang terbaik buat pengorbanan Sari.

“Dia anak yang sangat baik dan pekerja keras, tidak pernah menyusahkan orang tua. Sebelum menikah dengan Polisi, Dia sudah bekerja dan membantu adik-adik dan kami orang tuanya. Insyaallah Allah akan memberikan tempat yang terbaik baginya,” isak Nursiah.

Ia pun berharap, Bripka PS mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan yang merenggut nyawa putrinya. (Oke)

Komentar