MAYBRAT,PBD- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat bersama forkopimda rapat terbatas membahas soal pemulangan eksodus di wilayah Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan Raya di kantor bupati, Selasa (16/5/23).
Rapat dipimpin langsung Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E Rondonuwu dihadiri Danrem 181/ PVT Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan, LO Polda Papua Barat Daya Kombes Pol Budi Utomo, Kapolres Maybrat AKBP Gleen Rooi Molle, Dandim 1809 Letkol Inf Yohanes Andi Wibowo .
Tidak hanya itu, Danyon Zipur 20/PPA Letkol CZI tri Wibowo Angga Astono, Dansatgas Yonif 133/YS Letkol Inf Andhika Ganessakti, Dansatgas Yonif 623/BWU Letkol Inf Dhuwi Hendrajaja, Danyon B Brimob Pelopor Sorong Kompol Jandry Sairlela, Ketua Kalsis Aifat, pimpinan OPD dan para kepala distrik.
Pj. Bupati mengungkapkan bahwa, terkait pemulangan eksodus butuh proses jangan sampai ada kesalahan. Pemulangan warga eksodus wilayah Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan Raya sebagian besar telah berjalan. Mekopolhukam, Menteri PUPR dan lainnya mendukung program pemulangan para eksodus ini.
“Untuk itu, mari Kita semua berjuang untuk masyarakat khususnya Aifat Timur dan Aifat selatan agar mereka semua bisa kembali ke kampung halaman seperti dulu. Saya sudah sampai di Kampung Ayata, puji Tuhan aman disana,” jelas Rondonuwu.
Ia juga menekankan kepada kepala distrik dan kepala kampung untuk tinggal disana. Jika mereka tidak mau, maka akan dilakukan pergantian. Selain itu, rahun ajaran baru ini sudah ada aktifitas belajar mengajar di wilayah Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan Raya. Begitu pula Pemkab akan segera jalankan aktifitas pemerintahan dan pembangunan di kampung.
Lebih lanjut, Pemkab juga memberikan jaminan bama selama 6 bulan, kepada eksodus yang sudah kembali ke kampung. sementara eksodus yang masih tinggal di luar kampung, tidak akan diberi bantuan.
“Saya sudah mendapatkan surat dari Wamendagri untuk pemulangan eksodus dilaksanakan hingga Oktober. Saya juga telah melakukan upaya disemua bidang, termasuk bertemu ketua Sinode dan Keuskupan. Saya juga telah bersurat dengan Komnas HAM,” ujar Rondonuwu.
Lalu, Pemkab juga sudah mengajukan jalan Susumuk-Moskona sebagai jalan prioritas utama atau jalan trans Papua agar segera di perhatikan pemerintah pusat, tambahnya.
Danrem PVT/181 meminta agar Pj. Gubernur PBD melaksanakan kunker ke Maybrat. Semua harus berupaya agar eksodus yang sudah kembali ke kampung tidak balik lagi. Pembangunan jalan sampai dengan Kampung Aisa harus berjalan tanpa ada gangguan.
“Bila ada gangguan lagi, saya tidak segan- segan akan mencari pelaku sampai dapat. Saya juga memberikan tugas kepada anggota satgas, setiap satu orang anggota satgas harus memiliki 5 orang anak didik. Kami TNI hadir menciptakan keamanan, jadi jangan merasa terintimidasi. Kita harus punya target demi pencapaian kemajuan di daerah ini,” ujar Juniras.
Sementara itu, LO Polda Papua Barat Daya, Budi Utomo menambahkan bahwa, menjaga keamanan di seluruh wilayan NKRI sudah menjadi tugas pokok Polri. Dengan itu, Ia mengajak semua baik itu Pemkab, TNI dan lainnya bersinergi melaksanakan program yang telah dibahas.
“Dari Polda PB sudah melakukan Ops Petik Bintang untuk mendukung Pemkab dalam pemulangan eksodus. Kami dari Polda dan Polres Maybrat siap bersama-sama Pemkab dan TNI melaksanakan semua program pemulangan eksodus,” tuturnya. (Valdo)
Komentar